FESPIN #8 Kreativitas Pengrajin Lokal Taklukan Dunia

oleh
oleh
Festival Payung Indonesia
Mbah Rasimun dan anaknya, Rusikin memproduksi payung karya mereka, Jumat (3/12) | Foto : Metta NEWS - Stevi

SOLO, Metta NEWS – Festival Payung Indonesia yang kembali diselenggarakan, kini telah menginjak taun ke 8. Festival yang menampilkan banyak payung dari berbagai daerah di Indonesia ini memang menyita perhatian dunia termasuk karya dari para pengrajin yang turut berpartisipasi dalam festival ini. 

Berbagai partisipan berdatangan dari berbagai daerah mulai dari Solo, Surabaya, Malang, Bengkulu hingga Papua. Tidak sedikit dari partisipan yang kreatifitasnya mampu menembus pasar internasional. 

Salah satu partisipan yang berasal dari Solo, Fanny Ai Ling mengkreasikan kain flanel menjadi sebuah karya tidak hanya payung. Kreatifitas yang ditekuni ditengah masa pandemi ini justru membawa Fanny Ai Ling mampu menembus pasar nasional dan internasional. 

“Berawal membuat mainan dari bahan kain flanel lalu ada yang pesan 1 orang, lalu dari situ merambah pesanan untuk kado, sampai lolos kurasi Uniqlo sampai mendapat undangan dari kementerian untuk pameran di Smesco hingga bisa kirim ke beberapa negara dan saya bersyukur karena dari di masa pandemi ini saya masih bisa berkarya hingga saat ini,” katanya. 

Tidak hanya dari Solo, ada beberapa kreator berasal dari luar kota yang turut serta dalam Festival Payung Indonesia 8. Salah satunya datang dari kota Malang, mbah Rasimun yang merupakan pengrajin payung kertas atau mutho. 

Diwakilkan oleh anaknya, Rusikin menyampaikan berawal dari berjualan keliling daerah Mbah Rasimun bisa mengikuti acara festival dan hingga ekspor ke luar negeri. 

“Dulu mbah Rasimun awalnya berjualan keliling dari daerah ke daerah, sempat berhenti sesaat tapi belanjut lagi hingga bisa mengikuti festival seperti ini dan bisa kirim ke luar negeri walaupun sekarang pandemi tapi produksi payung masih berjalan lancar dari awal pandemi hingga saat ini,” ujar Rusikin. 

Festival Payung Indonesia
Mbah Rasimun dan karya payungnya

Berasal dari bahan ramah lingkungan kualitas payung telah diakui oleh luar negeri. Selain itu payung mbah Rasimun juga dibuat dengan tangan dan memiliki nilai serta arti dari setiap bagian-bagian payungnya. 

“Payung mbah Mun ini ramah lingkungan selain itu payung ini diakui oleh negara lain bagus. Setiap bagian-bagian payung ini memiliki arti tersendiri, contohnya pegangan payung itu hanya 1 layaknya pegangan kita dalam hidup itu hanya 1 yakni Tuhan,” ujarnya.