SOLO, Metta NEWS – Dampak pandemi covid sangat berpengaruh pada semua kehidupan, salah satunya pariwisata. Salah satu tempat wisata di Solo yang sangat terkena dampak adalah Taman Satwa Taru Jurug, hal ini berpengaruh bagi kelangsungan hidup satwa-satwa disana. Tidak tinggal diam, beberapa instansi, perusahaan, komunitas bahu membahu tergerak untuk memperhatikan satwa di TSTJ.
Salah satunya adalah iLuFa 168 yang ikut terpanggil dan bertindak, peduli pada keberlangsungan satwa di Taman Satwa Taru Jurug.
iLuFa 168 menginisiasi adanya kampanye “Bersama iLuFa Menolong Satwa” sebagai bentuk peduli terhadap satwa di TSTJ. Kampanye ini bertujuan untuk mengumpulkan donasi dengan menyisihkan Rp10.000,- dari setiap transaksi Rp100.000,- dan donasi sebesar Rp25.000,- dari setiap pembelian Ipod 12 edisi TSTJ yang dijual diseluruh cabang iLuFa 168 wilayah Solo.
Direktur iLuFa 168, Liem Sin Liang mengatakan gerakan ini mengajak para pelanggan menyisihkan sedikit dari uang mereka untuk keberlangsungan Taman Satwa Taru Jurug.
“Event kali ini berangkat dari kondisi pandemi yang dialami semua usaha, bisnis dan segala lapisan masyarakat, kami melihat bahwa Taman Satwa Taru Jurug ini sangat terkena dampak. Kami tergerak untuk bisa membantu dengan melibatkan semua pelanggan kami,” jelas Liem Sin Liang pada penyerahan donasi di TSTJ, Sbatu (4/12).
Dalam acara Berlari Berbagi #soloberlari3 iLuFa 168 tidak hanya mengajak partisipan untuk berlari, juga ikut berpartisipasi dalam penyerahan secara simbolis donasi kepada pihak TSTJ dan mengingat kembali TSTJ merupakan bagian dari kenangan masa kecil masyarakat di Solo khususnya.
“Sejak kecil kita melihat perjalanan TSTJ yang juga bagian dari kehidupan kita, kegiatan ini bukan hanya sekedar formalitas memberikan donasi saja tetapi juga mengajak masyarakat dari berbagai komunitas, untuk berkegiatan positif dengan harapan bahwa TSTJ perlu kita bantu”, tambahnya.
Donasi yang terkumpul sebanyak Rp26.280.000,-, iLuFa berharap dengan diselenggarakannya acara ini dapat membantu TSTJ kembali bangkit dan dapat berjalan normal seperti sedia kala. iLuFa juga berharap kedepannya dapat diselenggarakan acara-acara besar seperti ini agar menjadi daya tarik bagi dari segi olahraga yang dapat mendatangkan pemasukan bagi Kota Solo dan TSTJ.
Donasi secara simbolis diserahkan kepada Wakil Wali Kota Teguh Prakosa dan kemudian diberikan pada Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo.
Wawali Teguh menjelaskan dalam kondisi pandemi tidak boleh menyerah dan harus tetap berjuang.
“Dan ini kenyataannya kita tetap berjuang, berlari dan berbagi. Dampak pandemi ini bukan hanya pada manusia tetapi ada nyawa lain yang harus diperhatikan ya binatang di TSTJ ini. Ini baru sebagian kecil. Harapannya akan ada lagi yang selanjutnya agar di sisa penghujung tahun 2021 ini tetap semangat semuanya. Jangan sampai satwa di sini stunting kurus-kurus apalagi sampai mati. Saya tegaskan jangan sampai terjadi,” tegas Teguh.
Teguh menyebut manajemen TSTJ harus mempunyai banyak ide yang dilontarkan pada CSR-CSR ini agar bisa terus mempertahankan TSTJ.
“Tidak usah CSR yang besar-besar keburu mati nanti hewannya. Ini juga bagian yang diperjuangkan oleh wali kota, target kita 2023 TSTJ ini berubah. Tidak hanya sebagai tujuan wisata Solo saja tapi juga luar Solo Raya, seperti Madiun, Ponorogo, Surabaya dan kota besar lainnya,” pungkas Teguh.