SOLO, MettaNEWS – Pemerintah Kota Solo meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Solo, Senin (30/10/2023).
Pengoperasian PLTSa Putri Cempo dilakukakan oleh Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku investor. Direktur Utama (Dirut) SCMPP Elan Syuherlan mengatakan peresmian ini menandakan bahwa pembangkit PLTSa Putri Cempo telah siap secara sistem untuk beroperasi.
Terlebih 29 Sertifikat Layak Operasi (SLO) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga telah dikantongi.
“Jadi ada 29 sertifikat yang kami lalui untuk membuat PLTSa di Surakarta ini layak beroperasi. Jadi artinya sekarang kami siap untuk mengoperasikan ini supaya bisa nanti menyalurkan energi listrik ke PLN,” ujar Elan usai peresmian.
PLTSa Putri Cempo mampu mengolah sampah mentah warga Solo sebanyak 545 ton setiap harinya. Nantinya PLTSa Putri Cempo mampu membangkitkan energi listrik kurang lebih 8 megawatt. Dengan 5 megawatt di antaranya akan dijual ke PLN.
“Dari sini kita salurkan ke PLN lewat jaringan tegangan menengah 20 kVA yang kami bangun ke gardu induk Palur, ya itu jaraknya sekitar 6 kilo. Ini sudah ekspor ke Thailand selama uji coba comisioning, realibilitas segala macam sudah uji coba. Nah tinggal nanti kita bicara lagi ke PLN mengenai kapasitas full seperti apa begitu ya,” terangnya.
Dibangun sejak tahun 2016, PLTSa Putri Cempo sempat mengalami kendala SLO. Melewati proses yang sangat panjang selama 7 tahun, kini PLTSa Putri Cempo mampu menjadi center of excellence atau fasilitas yang dapat digunakan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, sarana riset dan pengembangan pelatihan dan dukungan pengolahan sampah menjadi energi baru yang bersih dan ramah lingkungan.
Adapun 5 megawatt listrik yang dihasilkan PLTSa Putri Cempo ini dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi kurang lebih 5.550 rumah tangga dengan daya masing-masihg 900 watt.
Sampah di PLTSa Putri Cempo diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan produksi selama kurun waktu 5 hingga 7 tahun saja. Sehingga ke depan Kota Solo perlu melakukan impor sampah dari daerah lain.
Untuk itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan daerah-daerah di Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) telah berkomitmen untuk mengirimkan sampahnya ke PLTSa Putri Cempo.
“Iya ya jadi dari Subosuko berkomitmen setelah 5 tahun ke depan untuk mengirim sampahnya ke sini. Ya ini kita impor dari sekarang yang jelas ini solusi bukan hanya Kota Solo saja tapi solusi bersama untuk semua bahkan Jogja juga bisa kita tampung juga sampahnya, tenang saja,” terang Gibran.
Untuk saat ini pihaknya memprioritaskan gunungan sampah yang ada di PLTSa Putri Cempo. Baik sampah lama mapun sampah baru dari warga Solo.
“He em makanya nanti kita tindak lanjuti prioritas kita sekarang menghabiskan gunung-gunung yang ada di sini lalu kita datangkan sampah dari luar kota,” jelasnya.
Harapannya hadirnya PLTSa Putri Cempo mampu dirasakan oleh warga di luar Solo. Adapun distribusi listrik dari PLTSa Putri Cempo akan dilakukan secara bertahap mulai dari Kota Solo.
“Kita ingin bukan Solo saja tapi juga Klaten Wonogiri Sragen dan lain-lain untuk bisa menikmati kecanggihan dari gastifire yang ada di sini. Apalagi nanti kalau ada jalan tol Solo Jogja itu juga pasti akan lebih memudahkan lagi,” kata dia.