PMS, Yayasan Kridha Dhari dan Kostrad Gelar Vaksinasi untuk KTP Nusantara

oleh
oleh
vaksin PMS
Seorang pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 di Gedung Pertemuan PMS, Kamis (7/10) | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) bersama dengan Yayasan Kridha Dhari, Kostrad, bersama dengan pengusaha-pengusaha Solo dan Indonesia mengadakan vaksinasi massal usia 12 tahun ke atas untuk semua KTP. Bertempat di Gedung Pertemuan PMS, serbuan vaksinasi ini mempunyai kuota sebanyak 2500 peserta selama 3 hari dari tanggal 7 hingga 9 Oktober 2021. 

Wakil Ketua Umum PMS Sumartono Hadinoto mengatakan sesuai dengan visi misi PMS sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, PMS sudah lebih dari 5 kali menggelar vaksinasi. Sumartono menyebut vaksinasi ini sebagai salah satu upaya untuk bersama-sama membentuk kekebalan komunal bagi masyarakat. 

“Ini sudah kali ke 5 PMS mensupport akselerasi vaksin, kalau 2 dosis ya sudah 10 kali penyelenggaraan. Kerja sama dengan TNI, Polri, Solo Paragon, Yakkum, CIMB Niaga dan dengan banyak kolega yang lain. Hari ini dengan Yayasan Kridha Dhari Indonesia dan Kostrad untuk KTP nusantara dengan kuota sebanyak 2500 dosis,” tutur Sumartono. 

Dengan membuka layanan vaksinasi yang terbuka untuk semua KTP ini menurut Sumartono, membantu pencapaian herd immunity lebih cepat. 

“Di Solo ini kan kalau siang hari penduduknya dari Subosukawonosraten, jadi tidak murni orang KTP Solo, mereka yang sehari-hari beraktivitas di Solo ini juga penting untuk mendapatkan vaksinasi,” jelas Sumartono. 

Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan lanjut Sumartono, PMS terus bergerak dalam kemanusiaan mendukung pemerintah mengatasi pandemi bersama rakyat. 

“Pandemi ini juga termasuk bencana yang bukan bencana alam, jadi otomatis PMS bergerak cepat untuk membantu apapun dengan segala keterbatasan yang ada. Mulai dari menyediakan APD yang pada awal pandemi lalu sangat sulit diperoleh, membagikan ribuan masker kain, membantu Pemkot dalam bentuk alat cuci tangan untuk sekolah, juga untuk semua tempat umum seperti pasar dan taman, membenahi sarana protokol kesehatan di sekolah-sekolah karena waktu itu akan segera tatap muka,” papar Sumartono. 

Ketua Yayasan Kridha Dhari Indonesia, Cilla Estevina menambahkan ini merupakan kali pertama Kridha Dhari ikut mengadakan vaksinasi. Cilla menyebut untuk vaksinasi ini sudah dilakukan mapping mengenai kendala ataupun masalah yang dihadapi oleh daerah dalam menyelenggarakan vaksinasi. 

Cilla mengatakan vaksinasi ini merupakan wujud budaya gotong royong masyarakat dalam menangani pandemi. Dalam pelaksanaan vaksinasi ini juga dibagikan sembako berupa beras bagi peserta vaksin. 

“Kami mencari titik-titik yang ada kesatuan Kostrad nya karena kita kerjasama dengan Kostrad. Selain itu kami lakukan mapping dulu kendala dan masalahnya, apa yang bisa kami support. Salah satunya di Solo itu mungkin sudah mencapai 117% vaksinasi, tapi kita tahu ada kendala vaksin dosis kedua masih banyak masalah, kita coba bantu di sini, karena konsepnya adalah budaya gotong royong bagaimana kita bersama-sama menangani pandemi ini,” ujar Cilla. 

Cilla mengatakan, meskipun baru pertama kali Kridha Dhari terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan vaksin, selama pandemi ini Yayasan Kridha Dhari terus mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk vaksin. Cilla mengungkapkan masih ada beberapa daerah yang mempunyai kendala warganya tidak mau divaksin karena muncul kekhawatiran atas isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

“Sebelum ini kami lebih pada kegiatan sosial seperti membagi sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi. kalau sekarang ini kami berusaha mengajak corporate untuk terlibat seperti Bank Jabar, Sinarmas yang pada kesempatan ini di bantu pengusaha-pengusaha yang tergabung dalam PMS memberikan sembako berupa beras pada peserta vaksin,” kata Cilla.