Bangunan Keraton Kasunanan Surakarta Segera Direvitalisasi

oleh
oleh
Keraton Kasunanan Solo
Wali Kota Gibran, R.Ay Febri Dipokusumo, GKR PB XIII, Dirjen PUPR Diana Kusumastuti, KGPH Dipokusumo di Kamandungan, Kamis (7/10) | Foto : Humas Pemkot Surakarta

SOLO, Metta NEWS – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming meninjau kondisi Keraton Kasunanan Surakarta untuk segera merencanakan revitalisasi bangunan keraton yang rusak bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH), Dipokusumo di area Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (7/10).

KGPH Dipokusumo menjelaskan kondisi bangunan Keraton Kasunanan Surakarta yang harus segera diperbaiki mengingat kondisi bangunan yang sudah lama.

“Dalam rangka revitalisasi bangunan keraton, kita harus menyangkut skala prioritas dan kepentingan yang berbeda-beda. Ada lima fungsi keraton, tempat tinggal, tempat upacara, tempat wisata, tempat kegiatan peribadatan, atau tempat-tempat yang mendukung misalnya kantor,” ungkap Dipokusumo.

Menurut Gusti Dipo, meski akan diperbaiki secara total, revitalisasi ini akan memperhatikan sisi prioritas dari fungsi dari masing-masing bangunan.  

“Misalnya Purwakanti, setiap hari Kamis abdi dalem melakukan kegiatan ngronce (merangkai) bunga-bunga di situ tapi karena sudah tidak layak pakai maka dialihkan,” kata GPH Dipo.

Tidak hanya bangunan, Gusti Dipo menyebut akses menuju lokasi bila ada yang rusak juga akan diperbaiki. Dengan demikian maka dalam pemugaran tersebut perlu adanya perhitungan lebih lanjut.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Ir. Diana Kusumastuti, mewakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melihat secara langsung kondisi bangunan keraton yang sudah lama serta menjelaskan program revitalisasi yang akan dicanangkan.

“Saya kan melihat dulu saja kira-kira keratonnya seperti apa, yang rusak-rusak seperti apa. Namanya juga bangunan lama, jadi banyak yang rusak dan harus diperbaiki. Kita tunggu dulu masih proses ya kan, masih harus banyak koordinasi dulu dengan pak wali,” ujar Diana.

Lebih lanjut, Diana mengatakan pihaknya juga harus berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan. Hal itu lantaran Keraton yang merupakan cagar budaya nasional yang dalam proses revitalisasi tersebut tidak bisa dilaksanakan secara terburu-buru.

 “Kan harus di cek dulu, digambar, DED, dihitung, terus nanti dikoordinasikan lagi untuk pelaksanaan revitalisasi,” terang Diana. 

Sementara itu, Wali Kota Gibran mengungkapkan rencana revitalisasi ini dapat berjalan seperti yang diharapkan Keraton Kasunanan Surakarta, mengingat keraton merupakan cagar budaya nasional yang harus dilestarikan.

“Kita inginnya bisa revitalisasi sesegera mungkin, tapi sekali lagi itu bukan bangunan biasa lho, ini cagar budaya,” turur Gibran.

Mengitari keraton dengan berjalan kaki, Gibran menjelaskan revitalisasi Keraton tersebut sesuai dengan arahan dari Paku Buwono XIII. Kendati sudah pasti akan dilakukan revitalisasi, Gibran dan Dirjen Diana masih enggan untuk menyebutkan anggaran dana untuk revitalisasi ini.

“Revitalisasi ini merupakan PR bagi Pemerintah Kota Surakarta juga. Tadi kami lihat kerusakan ya cukup banyak, tapi ya ga papa, masih bisa diusahakan. nanti kita rapatkan dulu untuk revitalisasi sesuai arahan langsung dari Keraton dan prosesnya bertahap untuk kerjasama pariwisata,” ujar Gibran.