Kantor Wali Kota Gunakan Aplikasi Peduli Lindungi

oleh
oleh
kantor walikota Solo
Seorang tamu melakukan scan barcode sebelum masuk ke ruang tunggu kantor Wali Kota Solo, Selasa (5/10) | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Kantor Wali Kota Solo, mulai Jumat (1/10) menggunakan barcode Peduli Lindungi. Setiap tamu yang masuk ke area kantor Wali Kota tersebut wajib melakukan scan barcode terlebih dahulu yang berada di lobi kantor. Setelah check in Peduli Lindungi, sebelum masuk ke ruang tunggu tamu juga wajib melewati box desinfektan untuk sterilisasi terlebih dahulu. 

Ditemui di lobi kantor, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming menegaskan untuk tempat yang sering dikunjungi orang banyak seyogyanya menggunakan barcode Peduli Lindungi. 

“idealnya ya di semua tempat yang banyak didatangi orang. Tapi yang penting itu implementasinya kok, banyak yang hanya lewat-lewat thok. Ya wis rapopo, ya mungkin belum tahu,” terang Gibran. 

Wali Kota mengungkapkan perlu edukasi untuk membiasakan pada masyarakat penerapan barcode Peduli Lindungi. 

“Ini nggak gampang. Harus bertahap seh. Kemarin sempat di beberapa mall, Peduli Lindungi ne sing rusak, aplikasine sing rusak,” tambah Gibran. 

Pantauan di lapangan sebelum masuk ke ruang tunggu kantor Wali Kota, wartawan mettanews.id mencoba melakukan scan barcode Peduli Lindungi. Pada aplikasi tersebut tercantum jumlah kapasitas maksimal tamu sebanyak 50 orang. 

“Ini masih akan kami atur lagi, kan masih baru banget. Tamu yang ke sini kan dari banyak kalangan, banyak yang sudah sepuh. Belum pada tahu juga. Alon-alon nanti akan lebih ketat,” jelas Wali Kota. 

Dua petugas Satpol PP yang bertugas di lobi kantor Wali Kota, Aprilia dan Amora memaparkan, selama aplikasi Peduli Lindungi ini diterapkan sejak Jumat pekan kemarin, belum ada tamu yang menemui kendala berarti. 

“Ada beberapa tamu belum punya aplikasi ini, sehingga mereka download dulu namun ada beberapa yang kami bantu juga. Sedikit kendala di aplikasinya kadang gagal scan,” tutur Aprilia.

Amora yang juga bertugas di kantor Wali Kota menambahkan dalam sehari jumlah tamu yang ke kantor Wali Kota ini tidak begitu padat. 

“Sehari rata-rata tidak sampai 50 orang, sekitar 20 hingga 30 tamu yang datangnya bergulir. Ramainya kalau pas ada tamu dari pusat seperti kunjungan kerja DPR, kementerian karena biasanya bawa rombongan,” terang Amora.