Target Vaksinasi Solo Raya Meleset, Menkes Budi Sadikin Minta Kepala Daerah Lebih Aktif

oleh
oleh
Menteri Kesehatan Budi Sadikin
Permaisuri Sinuhun GKR Pakubuwono XIII, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Koordinator akselerasi vaksin keraton R.Ay Febri Hapsari Dipokusumo | Foto : Humas Pemkot Kota Surakarta

SOLO, Metta NEWS – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan akselerasi vaksin di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu (29/9). 

Didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Permaisuri Sinuhun GKR Pakubuwono XIII, Pengageng Parentah Keraton Kasunanan KGPH. Dipokusumo, Koordinator akselerasi vaksin keraton R.Ay Febri Hapsari Dipokusumo, Menteri Budi mengapresiasi akselerasi vaksin tersebut yang mempunyai target 15 ribu peserta. 

Budi Sadikin mengatakan target utama vaksinasi saat ini adalah daerah aglomerasi Solo Raya yang baru mencapai sekitar 50%. 

“Terima kasih pada kanjeng ratu dan keraton Kasunanan yang sudah mengadakan vaksinasi ini. Solo dan sekitarnya perlu lebih banyak yang bisa di vaksinasi. Bahkan Presiden Jokowi menargetkan September ini aglomerasi Solo Raya mencapai 70%, tapi ini baru 50%,” ujar Budi. 

Menteri Budi menjelaskan capaian vaksin untuk kota Solo sudah bagus yang masih menjadi PR adalah sekelilingnya yang perlu ditingkatkan. Menkes menegaskan untuk masing-masing kepala daerah harus aktif dalam mengusahakan vaksin untuk warganya di daerahnya. 

“Biasanya memang sangat tergantung pada kepala daerah. Kalau kepala daerah aktif, masyarakat juga aktif harusnya bisa lebih lancar. Karena vaksin yang sudah datang itu 200 juta an lebih, tapi yang baru divaksin kan baru 140 juta jadi ada 60 juta penduduk yang belum,” tutur Menkes Budi. 

Menkes Budi juga menekankan untuk mengejar capaian vaksinasi pada guru karena pembelajaran tatap muka sudah berlangsung. 

“Yang lebih penting adalah untuk guru-gurunya yang harus sudah vaksin semua kalau ingin melaksanakan PTM. Guru-guru itu belum semua divaksin, itu yang harus diutamakan. Kalau anak-anak sebetulnya yang terkena kecil sekali, biasanya tanpa gejala dengan tidak ke rumah sakit. Kalau guru harus karena mereka kan yang berbicara (mengajar),” tandas Budi. 

Sementara itu, Wali Kota Gibran menambahkan Solo masih mempunyai PR vaksinasi yakni untuk pelajar. 

“Dalam mobil tadi kami sempat berdiskusi soal pemerataan vaksinasi di wilayah Solo Raya, Solo kan sudah cukup tinggi biar kabupaten sekitar mengejar juga. Tapi tadi sudah cukup baik kabupaten sekitar sudah diatas 50%. Kita sendiri masih kurang 70.000 an nanti kita kejar, terutama untuk lansia dan usia 12 tahun ke atas,” tandas Gibran.