SOLO, Metta NEWS – Penurunan level PPKM di Solo memberi kabar baik bagi industri perhotelan dan restoran. Menurut Ketua Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Abdulah Soewarno, secara perlahan okupansi atau tingkat hunian hotel di Solo mulai terangkat.
“Pada weekend, Sabtu – Minggu, sudah mencapai 60 – 70%, terutama bintang 3 ke atas. Yang non bintang antara 40 sampai 50%. Ini sudah baik sekali, kita mulai meningkat di pertengahan September,” tutur Abdulah ketika ditemui di launching aplikasi Solo Sale Go, Selasa (28/9).
Namun, Abdulah menyebut untuk hotel di Solo yang belum bergabung dengan PHRI, pihaknya tidak bisa memantau banyak.
“Non PHRIini difasilitasi oleh Dinas Pariwisata sampai sejauh mana kita tidak bisa monitor. Kita harus terus menyerukan untuk hotel dan restoran non PHRI untuk sadar Peduli Lindungi. Seperti yang kita lihat untuk resto besar juga masih sambil jalan menyiapkan barcode Peduli Lindungi ini,” terangnya.
Abdulah menegaskan untuk semua anggota PHRI berusaha sebisa mungkin mengikuti arahan dari pemerintah khususnya aturan mengenai PPKM level 3.
“Meski dari pusat sudah memperbolehkan MICE dalam skala besar, konser musik, dan pernikahan lebih longgar tapi kuncinya kan di daerah masing-masing. Jangan menyulitkan pemerintah daerah dengan kondisi ini, kalau pengusaha pasti senang dengan info ini tapi menurut saya Pemda harus tetap tegas,” tandas Abdulah.
Abdulah mengkhawatirkan banyak hotel dan restoran khususnya di luar PHRI yang kurang memahami penerapan protokol kesehatan sehingga langsung tancap gas tanpa menjaga prokes.
“Padahal aturan di bawah itu harus memenuhi banyak syarat. Hotel dan restoran harus menerapkan rem dan gas. Tidak bisa kita buka besar-besaran takutnya nanti posisi level PPKM malah naik lagi, hancur-hancuran lagi nanti perekonomian,” tegas Abdulah.
Pemilik salah satu hotel ini menambahkan kunjungan wisatawan saat ini lebih pada leisure vacation untuk mereka yang sudah rindu berlibur.
“Tetapi khusus untuk hotel-hotel bintang besar mereka sangat paham protokol kesehatan, begitu ada aturan untuk menerapkan Peduli Lindungi mereka langsung merespon positif dan mengusahakan,” terang Abdulah.