SOLO, Metta NEWS – Sebanyak 39 sekolah di Solo terpapar Covid-19. Bahkan ada satu sekolah yang menjadi klaster sendiri karena ratusan muridnya positif Covid – 19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan sampai Senin ini (07/02/2022), 39 sekolah yang terpapar tersebut terdiri dari 3 TK, 11 SD, 6 SMP, 17 SMA dan 2 kampus.
“Ada pergerakan, kerumunan, perkumpulan itukan potensi. Untuk kasus di sekolah ini ada yang dipicu dari 1 kasus tunggal dan ada yang dari hasil tracing kasus dari luar sekolah,” jelas Siti ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/02/2022).
Siti mengungkapkan dari 39 sekolah tersebut total murid, guru dan karyawan yang terpapar berjumlah 444 orang. Siti menjelaskan dari 444 yang positif Covid tersebut sebagian besar adalah warga luar kota yang bersekolah di Solo.
“Kalau untuk Solo sendiri data terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo hingga Senin ini sebanyak 454 orang. Rinciannya 104 dari sekolah dan 350 dari masyarakat umum atau non sekolah,” ungkapnya.
Meskipun yang terpapar Covid-19 lebih dari 10% jumlah sekolah, Siti menyebut rata-rata penderita tidak menunjukan gejala (OTG) ataupun bergejala ringan dan semuanya melakukan isolasi mandiri.
“Ke 444 ini masih terus dilakukan tracing ke keluarga, yang kontak erat dan lingkungannya. Yang sudah close tracing adalah SMA Warga, SD Sayangan dan SMP N 4,” tuturnya.
Walau tanpa gejala dan bergejala ringan, Siti menyebut masyarakat tidak boleh menyepelekan peningkatan kasus Covid di Solo yang berlangsung lebih cepat daripada saat varian delta kemarin.
“Yang pasti Omicron sudah masuk Solo. Meskipun fatality rate nya rendah, kasusnya ringan mudah-mudahan tidak menimbulkan gejala berat atau kematian. Tapi tetap harus sangat waspada terutama untuk yang komorbid,” tegas Siti.
Sementara itu, Wali Kota Gibran menambahkan, pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan dulu dan kembali beralih ke pembelajaran jarak jauh.
“Ya PTM kami evaluasi seminggu ini ya, nanti minggu depan kita putuskan apakah bisa masuk lagi atau tidak. Yang jelas kalau minggu depan bisa PTM, kalau ada orang tua yang masih takut mengirimkan anaknya ke sekolah ya bisa ikut PJJ, jadi tidak dianggap absen,” pungkas Gibran.