SOLO, Metta NEWS – Paparan kasus Covid-19 di Solo terus meluas. Setelah 13 sekolah dinyatakan terpapar Covid, hari ini bertambah hingga total menjadi 21 sekolah dengan 67 kasus. Dari kasus ini sebagian besar atau sebanyak 55 orang adalah murid dan sisanya adalah guru, staf dan karyawan sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengungkapkan, dari 21 sekolah tersebut, paparan Covid juga sudah menyerang ke jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Dan dari 67 kasus yang terpapar sebanyak 2/3 adalah warga dari luar kota.
“Sekolah yang terpapar makin bertambah. Awalnya 1 sekarang jadi 21 sekolah dengan 67 kasus. Penderita dari dalam kota sebanyak 20 orang dan luar kota 47 orang,” tutur Siti.
Siti menyebut proses tracing terus dilakukan pada sekolah-sekolah tersebut. Ia juga mengatakan untuk menghentikan kegiatan PTM di sekolah tidak termasuk ranah DKK.
“Kalau mengenai penghentian PTM kita berpedoman pada SKB 4 Menteri sehingga yang berhak memutuskan adalah dinas pendidikan. Kalau ranah kami begitu ada kasus saya evaluasi, surveilans. Jadi sesuai SKB Menteri tersebut masing-masing mengambil peran tanggung jawabnya,” papar Siti.
Siti menekankan penerapan protokol kesehatan dan 5 M adalah harga mati untuk menekan penyebaran semakin luas.
“Yang mengkhawatirkan adalah sudah masuk TK, ada satu siswa TK di Mojosongo yang terpapar. Hari ini kita tracing kontak erat dengan anak tersebut,” ungkap Siti.
Siti menegaskan seharusnya anak-anak bisa terhindar bila dalam satu rumah menerapkan protokol kesehatan yang bagus.
“Selain itu satu rumah sudah tervaksin anak-anak otomatis akan terlindungi. Inikan kekebalan komunitas bukan individu. Jadi jangan berpikiran kalau sudah vaksin berarti bebas. Dengan vaksin itu kita melindungi orang lain,” paparnya.
Ia juga menghimbau pada orang tua untuk menahan diri dengan mengurangi mobilitas dan aktivitas yang kurang penting di luar rumah.
“Yang penting waspada, jangan berpikir gejalanya ringan, tapi berpikirnya adalah potensi menularkan. Jadi tolong masyarakat jangan abai prokes. Kita sudah 2 tahun pandemi jadi harusnya sudah ada kesadaran sendiri,” tandas Siti.
Tambahan sekolah yang terpapar dan kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh adalah TK di Mojosongo, SD Muhammadiyah 3, SD Muhammadiyah 6, SD Muhammadiyah 8, SD Muhammadiyah 19, SMP Negeri 10, SMA MTA Putri.