Kasus Menurun, RS Hermina Tetap Siagakan Bangsal Covid

oleh
oleh
RS Hermina Solo
Kasus menurun, RS Hermina sterilisasi bangsal pasien Covid - 19 | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Seiring dengan menurunnya angka paparan Covid di Solo, beberapa rumah sakit rujukan mulai berbenah dan mensterilkan ruangan yang awalnya digunakan sebagai bangsal khusus pasien Covid. 

Kondisi zero pasien Covid juga terjadi di RS Hermina yang selama 1 minggu terahkir sudah tidak lagi mendapat rujukan penderita Covid. Ditemui di RS Hermina, pada acara serah terima jabatan Direktur, Senin (11/10), Direktur RS Hermina, dr Fitri Ayu Rachmawati menjelaskan pada seminggu terakhir ini bangsal khusus untuk Covid sudah ditutup. 

“Untuk pasien Covid saat ini memang sudah tidak ada, kurang lebih 3 – 4 hari ini sudah tidak ada pasien baru, kita sudah cleaning ruangannya namun untuk protocol screening tetap kita jalankan dari depan. 

Jadi dari security kita screening, kita termogun, jadi protokol kesehatan yang memang di arahkan oleh Pemerintah tetap kita jalankan dari depan, termasuk untuk pasien yang di rawat sehingga kita istilahnya tidak kelolosan. 

Meskipun sudah zero pasien Covid, bangsal Covid di RS Hermina belum dialihfungsikan untuk ruangan lain. 

“Ruangan khusus Covid di RS Hermina ini tersendiri, tidak dipakai untuk ruang rawat lain. Jadi ini kita cleaning, kita tutup, proses desinfektan. Masih tetap kita biarkan dan menunggu arahan lanjutan dari Dinas Kesehatan,” tutur dr Fitri Ayu. 

Dokter Fitri Ayu menekankan meskipun sudah tidak ada pasien Covid yang masuk, RS Hermina Solo tetap menjaga rumah sakit tetap aman untuk semua pasien. 

“Untuk menjaga social distancing kita beri tambahan tenda di depan sebagai ruang tunggu poliklinik. Sehingga bisa menjaga jarak, kami harus memastikan pasien tetap aman dan tidak tertular penyakit lainnya saat periksa di rumah sakit,” tutur dr Fitri Ayu. 

Tidak hanya menyiapkan tenda tambahan sebagai ruang tunggu, RS Hermina Solo tetap menjalankan protokol kesehatan dari pintu masuk seperti cek suhu tubuh, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang sudah disediakan dan memastikan semua pengunjung baik pasien maupun pengantar menggunakan masker dengan benar. 

“Tetap menjaga rumah sakit itu aman baik pelayanan untuk sakitnya sendiri ataupun pandeminya. Penanganan pandemi khususnya pasien Covid-19 di RS Hermina tidak lepas dari stake holder yang ikut turun tangan contohnya waktu kelangkaan oksigen, stakeholder kami Pak Martono langsung bergerak sehingga kebutuhan oksigen yang sangat urgent langsung teratasi,” papar dr. Fitri Ayu. 

Usai dilantik sebagai direktur RS Hermina menggantikan dr. Yohanes Benny yang pindah tugas menjadi direktur Hermina Purwokerto, dr Fitri mengungkapkan selain fokus pada program prioritas yang dikemas dalam masa pandemi dengan tetap memperhatikan prinsip rumah sakit harus aman, RS Hermina juga masih fokus pada penanganan pandemi yang menjadi tanggung jawab bersama. 

Berdiri sejak tahun 2014, saat ini RS Hermina Solo mempunyai 67 dokter spesialis yang menjadi kekuatan untuk melayani masyarakat di Solo Raya ini. 

“Selain program prioritas kita terus meningkatkan pelayanan yang lain. Yang kedua adalah mencapai target sebagai pusat rujukan terkemuka di Solo Raya. Apapun rujukan yang kita terima bisa tertangani dengan berkualitas, dan bisa menolong semua pasien yang masuk ke RS Hermina,” tandas dr. Fitri Ayu. 

Dokter Fitri Ayu menambahkan, RS Hermina saat ini mempunyai dua program unggulan yakni program eksekutif pelayanan one stop service untuk meningkatkan keselamatan pasien. 

“Yang ke dua program eksekutif ini metode persalinan caesar dengan metode eracs. Jadi itu metode mempercepat pemulihan pasca operasi caesar. Sehingga ibu dan bayi bisa segera bergabung tanpa ibu mengalami kesakitan agak lama,” ujar dr Fitri Ayu.