Pedagang di Shelter Manahan Tak Boleh Berjualan saat Derby Mataram

oleh
Stadion Manahan Solo
Instagram @manahan.solo | Credit foto : @azizz_abdul

SOLO, Metta NEWS – Derby Mataram antara Persis Solo dan PSIM Yogyakarta pada lanjutan Liga 2 Grup C di Stadion Manahan Solo malam nanti berimbas pada pedagang Shelter Manahan. Dinas Perdagangan Kota Solo memastikan Shelter Mahahan wajib steril pada pukul 17.00 WIB.

Penutupan Shelter Manahan pada pukul 17.00 WIB hari ini dilakukan Dinas Perdagangan atas arahan Polresta Surakarta berkaitan dengan pengamanan Liga 2 yang dihelat pada Selasa (12/10) petang.

“Ada pertandingan sepak bola antara Persis dan PSIM. Dari pihak kepolisian meminta bantuan dinas untuk mengkondisikan PKL yang ada di sekitar Manahan. Permohonan dari kepolisian itu kami tindak lanjuti dengan penyampaian informasi secara lisan kepada pada pedagang. Selanjutnya akan ditindaklanjuti tertulis,” kata Kepala Dinas Perdagangan Heru Sunardi.

Heru menjelaskan, semua aktivitas jual beli di shelter maupun di sekitarnya seperti pedagang angkringan dan lapak jajanan atau sejenisnya harus sudah selesai. Selanjutnya pedagang diminta menutup lapak dagangan mereka dengan sesegera mungkin sebelum pertandingan Derby Mataram dihelat di Stadion Manahan.

Kebijakan yang terbilang cukup mendadak itu wajib diterapkan oleh seluruh pedagang di kawasan Manahan. Baik pedagang di lingkungan shelter maupun pedagang lain di Jalan KS Tubun, Jalan Meteri Supeno, dan sekitarnya. Guna memastikan kelancaran proses sterilisasi, Dinas Perdagangan bakal menerjunkan personil untuk memastikan semua pedagang mematuhi kebijakan tersebut.

Sementara itu, ratusan pedagang shelter Manahan dan puluhan pedagang sekitar hanya bisa pasrah dengan keputusan yang diambil pemerintah tersebut. Sebagian pedagang menyayangkan imbauan sterilisasi yang terkesan mendadak itu.

“Pemberitahuan dari grup pedagang baru Senin (11/10) siang. Terkesan cukup mendadak juga. Kalau saya kurang setuju wong pertandingan tampa penonton kok pedagang diminta tutup. Kan kasihan juga yang jualan malam hari,” ucap Hari, Pedagang Mie Ayam di Shelter Manahan.

Ketua Paguyuban Gotong Royong, Koko Kuncoro suda menyampaikan arahan tersebit pada rekan-rekan pedagang Shelter Manahan. Meski terkesan mendadak ia meminta pedagang mematuhi anjuran tersebut.

“Sudah saya sampaikan. Jadi yang buka pagi diarahkan tutup jam 5 sore, sementara yanh buka malam atau sore diarahkan untuk libur saja. Kami mengikuti saja arahan dari pemerinta, toh hanya sehari saja,” pungkasnya.