AMERIKA, MettaNEWS – Perusahaan media terbesar di dunia, The Walt Disney Company dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke sejumlah karyawannya. Hal ini diketahui dari sebuah memo CEO yang tak sengaja tersebar.
Dalam memo tersebut, CEO Disney, Bob Chapek memprediksi pengurangan karyawan ini terjadi setelah perusahaan media yang berada di Los Angeles, California Amerika itu meninjau pengeluarannya.
Menurut bocoran memo yang dikutip dari Tek.id, perusahaan ini juga dilaporkan akan membekukan sebagian besar perekrutan. Diseny pun hanya menempatkan karyawan baru untuk posisi penggerak bisnis yang paling kritis.
Namun tidak hanya karyawan Disney yang terdampak. Pasalnya belasan pekerja juga telah kehilangan pekerjaan di Warner Bros. Television dan HBO Max tahun ini.
Seperti halnya Netflix yang juga telah memberhentikan ratusan karyawan tahun ini sambil melaporkan pertumbuhan pelanggan yang lebih lambat.
Dalam catatannya selama earning call terakhir, bisnisnya tetap menguntungkan dan tidak seperti pesaing streaming premiumnya, termasuk Disney. Namun layanan tersebut akan menguntungkan pada akhir tahun 2024.
Sementara itu, dilansir dari The Verge (14/11), belum ada rincian seputar berapa banyak pekerja yang mungkin terpengaruh PHK ini. Sebab Disney baru akan mulai dengan membentuk satuan tugas struktur biaya untuk menangani keuangannya.
CFO Christine McCarthy mengatakan Disney mengatakan, prospek PHK membayangi setelah earning call.
“Secara aktif mengevaluasi basis biaya saat ini, dan kami mencari efisiensi yang berarti,” katanya, Selasa (15/11/2022).
Perusahaan tersebut juga mengencangkan ikat pinggangnya dengan cara lain. Lewat memonya, CEO Diseny itu memberitahu para karyawannya untuk melakukan pertemuan bisnis secara virtual jika mereka memungkinkan. Hal ini diambil sebagai langkah untuk mengurangi biaya perjalanan.
Di lain sisi, Disney menambahkan jutaan pelanggan ke layanan streamingnya seperti Disney Plus, ESPN Plus, dan Hulu pada kuartal terakhir. Meski telah menaikkan harga dan mendorong banyak orang untuk memilih paket layanan hiburan yang lebih mahal, bisnis direct-to-consumer masih merugi karena menghabiskan jutaan dolar untuk membuat konten yang akan membuat pelanggan terus datang.
Di luar hiburan, dunia teknologi telah mengalami beberapa PHK massal: Meta dan Twitter telah memberhentikan ribuan orang dalam satu minggu saja, sementara Amazon mengadakan pembekuan perekrutan perusahaan.