Antisipasi Gelombang Ke 3, Jubir Penanganan Covid-19 Ingatkan Warga Ikuti Vaksin Dosis Kedua 

oleh
oleh
Reisa Broto Asmoro
Jubir Satgas Covid Nasional dr. Reisa Broto Asmoro bersama dengan Koordinator Sentra Vaksinasi Keraton Surakarta R.Ay Febri Dipokusumo meninjau pelaksanaan vaksin dosis kedua untuk 15 ribu peserta, Sabtu (23/10) | Foto : MettaNEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Meninjau pelaksanaan vaksinasi dosis kedua di Pagelaran Keraton Surakarta, Sabtu (23/10) Juru Bicara Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan masyarakat untuk mentaati vaksinasi dosis kedua. Dokter Reisa mengatakan banyak warga yang mungkin hanya sempat vaksin 1 kali atau berpikir cukup hanya 1 kali vaksin. 

“Jangan lupakan vaksinasi dosis kedua. Untuk beberapa vaksin selain Johnson & Johnson, butuh 2 dosis. Vaksin 2 kali ini harus diperhatikan dengan baik dan dilengkapi semua dosisnya agar kita segera keluar dari Covid-19,” tandas dr. Reisa. 

Ancaman gelombang ketiga ini harus menjadi warning bagi semua, lanjut dr. Reisa. Dokter Reisa menjelaskan Pemerintah sudah meningkatkan kewaspadaan khususnya pada protokol kesehatan. 

“Jadi dengan jumlah kasus yang melandai, kemudian penularan infeksi yang menurun banyak masyarakat yang kemudian menganggap sepele dan abai. Ini yang membuat Pemerintah akhirnya mengeluarkan aturan-aturan,” tutur dr Reisa. 

Aturan-aturan baru ini antara lain untuk penerbangan syaratnya wajib menggunakan hasil tes swab PCR. 

“Mobilitas masyarakat semakin tinggi, sedangkan standar dari WHO sendiri adalah pemeriksaan PCR. Makanya persyaratan wajib tes swab PCR ini berlaku mulai 24 Oktober ini untuk semua penerbangan Jawa Bali,” terang dr. Reisa. 

Selain sebagai syarat penerbangan, dr. Reisa mengatakan hal ini juga sebagai langkah antisipasi karena makin banyaknya mobilitas terlebih menjelang Nataru. 

Reisa menjelaskan tinjauan ke sentra vaksinasi yang diselenggarakan oleh keraton dan Kementerian Kesehatan ini sebagai salah satu bentuk support dari Satgas Penanganan Covid Indonesia. 

“Ini adalah salah satu support saya pada pihak keraton yang sudah membantu program pemerintah untuk menyehatkan Solo dan sekitarnya dengan program vaksinasi pada masyarakat dengan sasaran 15 ribu orang ini,” ujarnya. 

Sementara itu, Koordinator Sentra Vaksinasi Keraton Surakarta, R.Ay Febri Dipokusumo mengungkapkan, vaksinasi yang awalnya sasaran utama adalah para abdi dalem ini tidak hanya di gelar di Solo. 

“Jadi awalnya Sinuhun berkeinginan membantu masyarakat. Awalnya untuk abdi dalem kemudian meluas untuk warga Solo Raya. Cuma abdi dalem keraton ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Di Solo 15 ribu, di Karanganyar 3500, Sukoharjo sebanyak 1500,” jelas Febri. 

Febri mengatakan selain di Solo, Keraton Surakarta juga memfasilitasi penyelenggaraan vaksinasi di Ponorogo yang sudah berlangsung dengan 20 ribu dosis vaksin. 

“Di Kabupaten dan 40 titik desa di Ponorogo sudah berlangsung dan vaksin kedua pada tanggal 9 dan 10 November nanti. Minggu depan geser ke Pacitan dengan 20 ribu dosis vaksin. Di Pacitan kita akan langsung menuju 31 titik,” terang Febri. 

Melihat animo masyarakat yang besar, Febri mengungkapkan rencana vaksinasi menyasar abdi dalem dan warga sekitar ini akan diperluas ke beberapa daerah seperti Trenggalek dan Mojokerto dan sekitarnya yang mana banyak abdi dalem yang berada di sana. 

“Keraton tidak hanya memfasilitasi untuk keberadaan vaksinnya tapi juga membantu support medis untuk dokter, tenaga kesehatan dan petugas yang cukup banyak jumlahnya. Di Ponorogo kemarin 800 nakes dan petugas, di Pacitan 1200 tenaga karena masuk ke desa-desa. Kita berjuang bersama untuk membentuk kekebalan komunal yang butuh dukungan semua pihak,” pungkas Febri.