UNS Borong Gelar Profesor, Rektor Sebut Masyarakat Menunggu Kiprah Nyata

oleh
oleh
guru besar UNS
Borong gelar Profesor, UNS tambah 5 guru besar | dok UNS

OLO, MettaNEWS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali memborong gelar profesor dengan mengukuhkan lima guru besar baru. Pengukuhan berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Selasa (29/8/2023). Kelima guru besar tersebut adalah Prof. Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana, S.T., M.T., Ph.D.; Prof. Dr. Susilaningsih, M.Bus.; Prof. Dr. Ir. Mujiyo, S.P., M.P.; Prof. Dr. Istijabatul Aliyah, S.T., M.T.; serta Prof. Dr. Ida Nurwati, M.Kes., Sp.Ak. Pengukuhan guru besar UNS berlangsung di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram.

Kelima guru besar baru UNS ini berasal dari bidang ilmu yang beragam. Prof. Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana, S.T., M.T., Ph.D., merupakan guru besar ke-23 Fakultas Teknik (FT) dan ke-268 UNS. Dalam Bidang Ilmu Energi Angin dengan pidato inaugurasi berjudul Energi Angin Di Perkotaan: Menyongsong Masa Depan Berkelanjutan.

Prof. Dr. Susilaningsih, M.Bus., merupakan guru besar ke-69 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan guru besar ke-269 UNS. Prof. Susilaningsih menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Kewirausahaan. Mengangkat pidato inaugurasi berjudul Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi: Membangun Enterpreneurial Mindset untuk Semua Profesi.

Prof. Dr. Ir. Mujiyo, S.P., M.P., merupakan guru besar ke-40 pada Fakultas Pertanian (FP) dan ke-270 UNS. Menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pedologi dan Survei Tanah. Dengan tema inaugurasi berjudul Peranan Pedologi dan Survei Tanah dalam Penilaian Kinerja tanah dan Lahan Pertanian.

Prof. Dr. Istijabatul Aliyah, S.T., M.T., merupakan guru besar ke-24 pada FT dan ke-271 UNS bidang Ilmu Perencanaan Wilayah Kota. Pidato inaugurasi berjudul Urban Resilience Strategy: Diversifikasi Layanan sebagai Teknik Kebertahanan Pasar Tradisional di Pusat Kota.

Guru besar kelima adalah Prof. Dr. Ida Nurwati, M.Kes., Sp.Ak., dalam Bidang Ilmu Perencanaan Wilayah Kota. Merupakan guru besar ke-47 pada Fakultas Kedokteran (FK) dan ke-272 UNS. Prof. Ida mengangkat tema pidato inaugurasi berjudul Peran Akupuntur Medik Pada Pembangunan Kesehatan: Suatu Refleksi dan Tantangan Kedepan.

Menyandang gelar profesor harus kembangkan keilmuan

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, mengatakan pengukuhan guru besar sebanyak ini menjadi peristiwa ke dua pada tahun 2023 ini.

Prof. Jamal mengatakan, menyandang gelar Profesor memiliki dua peran utama yang harus merekajalankan di perguruan tinggi. Dengan menghidupkan budaya akademik, dalam penelitian dan pengajaran. Serta melakukan pengembangan keilmuan.

“Atas nama pribadi dan pimpinan UNS, Saya menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pencapaian jabatan akademik tertinggi Guru Besar yang telah berhasil diraih,” ucap Prof. Jamal.

Prof. Jamal mewakili seluruh sivitas akademika UNS dan masyarakat menunggu kiprah nyata, peran penting. Dan sumbangsih pemikiran para Guru Besar untuk kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa.

“Jabatan Guru Besar akan terus berhubungan dengan kepemimpinan akademik atau academic leader. Seorang Guru Besar harus memiliki orientasi jangka panjang. Dalam mensinergikan dan mengintegrasikan Tridharma Perguruan Tinggi dalam setiap aktifitas keilmuanya,” ujarnya.

Prof. Jamal optimis, penambahan jumlah guru besar merupakan salah satu indikasi adanya perkembangan positif dalam dinamika keilmuan dan proses kenaikan pangkat/jabatan di UNS.

“Saya optimistis target 10% jumlah Guru Besar UNS pada akhir 2023 akan terpenuhi. Hal ini mengingat sampai hari ini persentase Guru Besar UNS sudah mencapai 9,71%. Dan dalam waktu dekat sudah menunggu 14 Guru Besar lagi yang siap kita kukuhkan,” tuturnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.