Refleksi Pemilu Damai Menuju Pilkada 2024: Pentingnya Belajar Menentukan Pilihan dan Dewasa Menyikapi Perbedaan

oleh
Pilkada 2024
Tokoh masyarakat Solo, Sumartono Hadinoto, Ketua FKUB Solo, Mashuri, Akademisi, Akhmad Ramadhon dalam Diskusi publik "Refleksi Pemilu Damai 2024 untuk Solo ke Depan" di Kusuma Sahid Hotel Prince (KSPH) Solo, Rabu (28/7/2024) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Tokoh masyarakat Kota Solo, Sumartono Hadinoto memberikan refleksi pelaksanaan Pemilu 2024. Dalam refleksinya tersebut Sumartono bicara soal pilihan dan tanggung jawab.

“Memilih itu adalah sebuah pilihan dan setelah memilih ini adalah tanggung jawab kita. Memilih sekarang ini untuk Indonesia 30 tahun ke depan. Jadi kalau kita sudah salah memilih akibatnya juga akan lama,” ujarnya dalam acara yang digelar GEMA FKUB Kota Solo bertajuk “Diskusi Publik Refleksi Pemilu Damai 2024 untuk Solo ke Depan” di Kusuma Sahid Hotel Prince (KSPH) Solo, Rabu (28/7/2024).

Pemilu 2024 menjadi sebuah refleksi bagaiamana menyikapi pesta demokrasi di masa mendatang. Terlebih di tahun yang sama, beberapa daerah di Indonesia termasuk Kota Solo akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November mendatang.

Sumartono pun menekankan akan pentingnya belajar memilih pemimpin. Terutama Gen Z yang menyumbang 55 persen suaranya di Pemilu tahun ini.

“Kita harus betul-betul memilih yang terbaik. Memang tidak ada yang sempurna, menurut saya semua orang punya kelebihan kekurangan. Dari pelajaran kemarin kita melihat bahwa yang betul-betul dipilih oleh masyarakat atau yang dipilih oleh rakyat adalah yang terbaik menurut semuanya,” terangnya.

Ia juga menyampaikan bahwa siapapun yang menang dalam sebuah pemilihan merupakan pilihan rakyat dan telah diizinkan Tuhan. Maka sudah seharusnya hasil dari pemilihan itu tidak menjadi konflik.

“Kita kepingin bagaimana Indonesia ke depan dengan negara yang sangat kaya Sumber Daya Manusianya, Sumber Daya Alamnya itu tentunya kita harus betul-betul belajar memilih yang benar dan menjaga agar setelah dipilih. Karena menurut saya melayani tidak harus jadi siapa-siapa,” katanya.

Untuk menghadapi Pilkada 2024, Sumartono menekankan peran teknologi dalam menentukan pilihan. Di mana pada awal Pemilu di Indonesia informasi belum begitu masif.

Acap kali masyarakat tidak mengetahui track record yang mencalonkan diri. Akhirnya tak sedikit masyarakat yang hanya sekadar mengikuti pilihan orang lain.

Ia juga berpesan agar sama-sama menjaga kedamaian di Kota Solo. Meski berbeda pilihan, diharapkan masyarakat dapat berbesar hati dan saling menghargai.

“Agar kita tetap bisa menjaga Kota Solo siapapun pilihan kita, kita bisa menyadarakan. Karena yang bisa membuat Solo aman tentram itu ya kita-kita, bukan yang lain. Justru yang lain bisa ngobok-obok Kota Solo tapi kalau kita nggak mau diobok-obok kita mencintai Kota Solo kita harus bisa memastikan semua berjalan aman lancar. Pilihan kita sesuai dengan hati nurani dengan apa yang bisa kita pelajari dulu inilah tentunya tidak ada yang kecewa,” tegasnya.

Sumartono juga meminta kepada masyarakat agar tidak kecewa apabila calon yang dipilih kalah.

“Kalau pilihan kita tidak menang pun kita juga tidak kecewa. Karena kita sudah memilih yang benar menurut kita dan yang terbaik. Dan mudah-mudahan yang menang pun yang terbaik untuk semuanya karena yang menang pasti yang memilih lebih banyak,” kata Sumartono.

Yang terpenting dari menentukan pilihan adalah adanya kemampuan, mau berkorban dan berkomitmen untuk melayani masyarakat.

“Kalau kita sedang melayani siapapun itu pertama harus niat baik, kedua harus ikhlas, ketiga harus komitmen,” ujarnya.

“Kalau sudah mau melayani orang Solo ya harus ikhlas karena kalau tidak ikhlas ya susah. Karena kalau sudah melayani itu siap berkorban, betul dimarahi orang apalagi salah, karena tidak mungkin memuaskan orang. Jadi pelayan itu bukan hal yang nyaman tapi kalau memang sudah pilihan harus niat baik komitmen ikhlas menurut saya hasilnya baik,” tambahnya.

Ia berharap di Pilkada mendatang tidak ada masyarakat yang salah dalam menentukan pilihan. Sehingga sangat penting menerapkan 3 kriteria pemimpin yang layak dipilih. Yakni memiliki keikhlasan, siap melayani dan memiliki komitmen yang pada akhirnya nanti siap berkorban untuk memimpin.

“Inilah satu hal yang mungkin perlu kita syukuri kita belajar dan terus belajar. Agar ke depan pesta demokrasi ini kita betul-betul kita bisa menikmati semuanya dan betul-betul tercapai apa tujuan dari itu,” pungkasnya.

Pilkada 2024
Diskusi publik “Refleksi Pemilu Damai 2024 untuk Solo ke Depan” di Kusuma Sahid Hotel Prince (KSPH) Solo, Rabu (28/7/2024) | MettaNEWS / Adinda Wardani

Ketua FKUB Kota Solo, Mahsuri pun menilai Pemilu 2024 di Solo berjalan kondusif. Dengan hasil ini ia mengajak masyarakat agar tetap menjaga kedamaian di Pilkada 2024.

“Inilah pemilu yang paling besar dan cukup kondusif. Walaupun belum real count tapi quick count dari 3 calon ini berjalan dengan baik. Dari 3 calon ini selisihnya banyak sekali. Jadi potensi head to head itu hampir tidak ada. Ini salah satu variabel yang menyebabkan Pemilu 2024 tidak terlalu panas,” kata Mahsuri.

FKUB Kota Solo pun telah mengantisipasi agar Pemilu 2024 berjalan kondusif. Dengan dana yang tak sedikit, FKUB membuat imbauan melalui baliho bertuliskan “Wujudukan Pemilu cerdas dan berkualitas untuk Solo damai” di kawasan Pemerintah Kota Solo.

“Alhamdulillah Solo cukup damai kondusif, walaupun kemarin sempat ada siaga 1. Tapi itu hanya untuk antisipasi. Solo luar biasa masyarakatnya cinta damai,” katanya.

Untuk menyongsong Pilkada 2024, ia menitipkan pesan agar masyarakat mampu menyikapi perbedaan secara dewasa.

“Perbedaan kita sikapi secara dewasa saling menghormati dan jangan saling dipaksakan. Jangan masuk ke perasaan, kalau sudah selesai ya selesai. Perbedaan itu biasa,” ujarnya.

Menurutnya masyarakat Indonesia masih banyak yang belum bisa menyikapi segala perbedaan yang bersifat takdir maupun situasional. Namun beda halnya dengan masyarakat Solo.

“Di Solo kita mampu menyikapi perbedaan yang situasional. Kita mampu menyikapi pesta demokrasi ini dengan perasaan gembira. Meskipun yang kalah kecewa biasa tetapi tidak sampai melakukan hal-hal yang di luar kehendak kita,” terangnya.

Pihaknya berharap Kota Solo dapat menjadi contoh dalam pesta demokrasi. Khususnya di Pilkada ke depan, ia berharap masyarakat tetap kondusif.

“Kami berharap Pilkada tahun ini betul-betul melahirkan pemimpin yang bisa membawa Kota Solo menjadi lebih baik. Dan apapun nanti perbedaan-perbedaan pilihan yang disikapi juga secara dewasa,” pungkasnya.