Komandan TKN Fanta: Presentase Kabinet Prabowo-Gibran Anak Muda dan Senior 50:50

oleh
Arief Rosyid
Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Muhammad Arief Rasyid menanggapi soal kabinet presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta)  Prabowo-Gibran, Muhammad Arief Rosyid menyebut anak-anak muda akan ikut ambil bagian dalam kabinet presiden wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini ia sampaikan usai menggelar acara “Pidato Kebudayaan Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045” di Pendopo Javanologi UNS, Kamis (28/2/2024) malam.

“Hak prerogratifnya ada di Pak Prabowo sama Mas Gibran ya. Tapi sekali lagi dengan komitmen Pak Prabowo menggandeng Mas Gibran sebagai wakil presiden saya kira itu adalah komitmen yang terang benderang. Keduanya itu berpihak kepada anak-anak muda dan memberi ruang yang seluas-luasnya,” ujarnya.

Jika di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi memiliki 2 menteri pemuda. Yakni Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menristek). Di wakil menteri, ada Jerry Sambuaga yang menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag). Maka diperkirakan komposisi kabinet Prabowo-Gibran 50 persen anak muda dan 50 persen senior.

“Di partai-partai adakan organisasi pemudanya. Kemarin Jerry Sambuaga wakil menteri perdagangan dari ketua umum AMPI. Di Gerinda misalnya ada Mbak Saras Ketum Tidar. Di PAN ada Mas Pasha. Partai-partai lain juga punya stok anak muda yang hebat-hebat. Dan saya kira mereka semua layak pantas untuk diberi kesempatan ini kan soal kesempatan ya,” terangnya.

Arief mengatakan Prabowo-Gibran memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap anak muda. Pun hadirnya Gibran sebagai wakil presiden diharapkan mampu membangun kepercayaan para senior terhadap sosok kepemimpin anak-anak muda.

“Tanpa kesempatan kita mustahil membangun trust itu. Ya karena kadang-kadang kan itu jiwa kompetisi sesama anak muda ini jauh lebih tinggi ketimbang jiwa kolaborasinya. Sekarang saya kira sudah ditunjukkan oleh Pak Prabowo Pak Jokowi ketika gabung 2019 dan seterusnya bisa bersama-sama. Saya kira bukan hal yang mustahil anak-anak muda ke depan ini bisa jauh lebih punya kesempatan,” jelasnya.