SOLO, Metta NEWS – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming sepakat untuk mengembangkan kesenian dan ekonomi kreatif untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
Pada kunjungan kerjanya di Rumah Siap Kerja yang berada di Jl. Cuwiri 2 No. 36 Makam Haji, Sukoharjo, Sabtu (9/10), Menparekraf Sandiaga Uno menampung keluhan dari beberapa seniman wayang yang ada di wilayah Solo Raya.
Keluhan dari para dalang tersebut diantaranya adalah tentang sepinya orderan seni pertunjukan pada masa pandemi hingga saat ini.
Dalang Warseno Slank mengungkapkan, pelaku seni wayang kulit melibatkan banyak orang mulai dari pembuatan hingga pentas wayang kulit.
“Agar tidak hanya memandang dalang hanya dari 1 orang pelaku keseniannya saja. Tetapi lebih melihat mereka yang berada di belakang dalang tersebut, yang terdiri dari crew yang minimal terdiri dari 40 orang. Belum lagi keluarga yang dimiliki crew dan dalang tersebut,”
Menanggapi hal tersebut Menparekraf, Sandiaga menceritakan melalui platform kita bisa.com telah melakukan penggalangan dana dan telah terkumpul dana sebesar 1 triliun pada tahun lalu yang dapat membantu para pelaku seni pewayangan tersebut.
Tapi bantuan ini, kata Sandi memang istilahnya hanya untuk mengganjal sementara dan Menteri Sandi setuju dengan Warseno Slank yang dibutuhkan oleh pelaku kesenian adalah kegiatan tapi kegiatannya harus mengacu pada protokol kesehatan.
“Dari wayang ini ternyata menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak. Untuk pengerjaan satu set wayang biasanya membuat sekitar 400 wayang dan bisa menyerap banyak pekerja. Untuk mengatasi terputusnya orderan seni pertunjukan ini inovasi dan adaptasi dengan situasi pandemi ini harus disesuaikan,” jelas Sandiaga.
Salah satu inovasi lanjut Sandi, yang bisa dilakukan adalah sementara, untuk pementasan dilakukan secara hybrid, baik yang live dan juga yang off air.
“Untuk yang off air memang dibatasi namun, diharapkan dengan pementasan online bisa banyak yang melihatnya. Nanti kita atur, kalau hybrid kita bisa gratiskan dan yang offline juga kita minta membayar,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Solo Gibran, dimana kota yang dipimpinnya sudah masuk ke level 2 sehingga bisa masuk ke tahap memperbolehkan pementasan namun dengan kondisi hybrid.
“Kita sudah berhasil turun ke level 2 dan kita harapkan bisa memulai pementasan walaupun terbatas,” tutur Gibran.
Menurutnya, dalam kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Solo. Sehingga dirinya mengharapkan para seniman juga bisa bersama-sama menjaga protokol kesehatan sehingga kegiatan pementasan bisa dilanjutkan.
“Saya juga mengucapkan terima kasih ke Menparekraf untuk saling mendukung kegiatan pementasan kesenian guna pemulihan ekonomi masyarakat,” ujar Wali Kota Gibran.