SOLO, Metta NEWS – Menjaga tradisi upacara adat istiadat masyarakat Kota Solo adalah tugas semua pihak. Namun kondisi saat ini membuat tradisi tersebut terkikis sedikit demi sedikit hingga akhirnya memudar. Untuk mengembalikan kembali pengetahuan tentang upacara adat masyarakat Solo ini, Dinas kebudayaan Solo menggelar Festival Kebudayaan Jawa selama dua hari pada Sabtu – Minggu (9-10/10) bertempat di Ndalem Purwahamijayan Baluwarti Surakarta.
Kabid Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan Solo, Is Purwaningsih menjelaskan rangkaian acara Festival Kebudayaan Jawa antara lain prosesi tata cara panggih pengantin, tedak siten (upacara langkah pertama anak), tingkeban (mitoni, upacara tujuh bulan kandungan) dan procotan.
“Orang Jawa itu dari lahir, menjalani hidup hingga dipanggil menghadap Tuhan semua ada upacaranya. Namun seiring perkembangan zaman upacara-upacara adat tersebut dilewati dan lama-lama hilang,” kata Is Purwaningsih.
Is Purwaningsih mengungkapkan Festival Kebudayaan Jawa adalah upaya Pemerintah Kota yang ditandai untuk pelestarian budaya.
“Ini kegiatan berkesinambungan yang endingnya adalah Festival Kebudayaan. Jangan sampai adat tradisi ini tergerus oleh budaya asing yang masif sekali terjadi pada generasi ini,” tandas Is Purwaningsih.
Is Purwaningsih menuturkan meskipun ada yang menganggap ini terlambat, namun pelestarian budaya ini sesuatu yang ditunggu.
“Bagaimana Solo sebagai centernya budaya Jawa mengemas budaya Jawa sebagai salah satu promosi wisata dan diplomasi budaya. DNA Indonesia itu budaya, bagaimana kita bisa berdikari secara politik, mandiri secara ekonomi dan karakter berbudaya,” lanjut Is Purwaningsih.
Sementara itu, panitia penyelenggara Festival Kebudayaan Daryono menambahkan, sebelum event ini berlangsung, pihaknya pernah melakukan survey kecil sejauh mana minat milenial pada budaya.
“Kami melakukan survey di SMK N 8, ternyata di Solo, anak yang tertarik pada budaya hanya 20%, Solo Raya 40% dan luar kota Solo 60%. Peradaban budaya ini harus berlangsung berkelanjutan. Untuk itu harus ada event yang bisa mengingatkan kembali adat tradisi pada generasi muda,” tutur Daryono.
Untuk itu, lanjut daryono perlu adanya langkah riil strategis dan berkesinambungan dengan konsep edukasi, apresiasi, konservasi dan promosi. Salah satunya melalui event Festival Kebudayaan Jawa tahun 2021.
Selain peragaan upacara tradisi, Festival Kebudayaan Jawa juga dilengkapi dengan peragaan pakaian adat Jawa dan prajurit keraton. Selain itu juga digelar workshop lomba tata rias pengantin adat Jawa, pameran wayang, keris, pakuwon, jamu, januran, uba rampe lamaran, batik, sajen dan sesaji.