Pedagang Klewer Cemas, Peduli Lindungi Bikin Pasar Sepi Pengunjung

oleh
oleh
Pasar Klewer
Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Barcode Peduli Lindungi rencananya akan diaplikasikan di Pasar Klewer. Namun hingga saat ini, Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) belum menerima sosialisasi apapun soal ini. Dihubungi melalui telepon, Jumat (24/9) Ketua HPPK Tavip Harjono mengungkapkan kondisi pasar yang masih sepi meskipun belum diterapkan barcode Peduli Lindungi sebagai syarat masuk ke Pasar Klewer. 

“Belum ada sosialisasi dari pemerintah, tapi pripun ya sekarang saja sudah sepi kalau diberi syarat masuk pakai aplikasi Peduli Lindungi apa tidak tambah sepi? Kalau intinya sebenarnya untuk saat ini diterapkan sebenarnya kurang pas, sebaiknya ditinjau kembali atau istilahnya  perlu dikaji,” tandas Tavip. 

Menurut Tavip, dengan Peduli Lindungi maka mereka yang belum vaksin tidak boleh masuk ke Pasar Klewer. Melihat pengunjung Pasar Klewer yang rata-rata adalah dari Solo Raya hal ini menjadi kecemasan tersendiri bagi para pedagang karena terancam kehilangan potensi pendapatan. 

“Untuk pedagang Pasar Klewer 90an persen sudah vaksin, walau masih ada yang belum namun ini sudah diarahkan untuk ikut vaksinasi yang diadakan oleh Keraton Kasunanan,” jelasnya. 

Meskipun merasa khawatir, Tavip dan pedagang klewer tetap akan mengikuti apa yang diarahkan oleh Pemerintah. 

“Ya kalau memang harus begitu kami ngikuti saja. Tapi pintu masuk klewer itu banyak sekali. Dulu syarat scan suhu tubuh saja kita kewalahan untuk petugasnya apalagi yang barcode ini nanti. Tidak mungkin kan pengunjung diarahkan ke satu pintu,” tandas Tavip. 

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Heru Sunardi memaparkan, rencananya salah satu pasar rakyat yang ada di Solo akan ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan untuk percontohan penerapan aplikasi Peduli Lindungi. 

“Sebelum uji coba kita harus selesaikan dulu 100% vaksinasi pada pelaku yang ada di Klewer dari pedagang, karyawan termasuk juga tukang parkir, tukang gendong, tukang becak dan semua yang sehari-hari beraktivitas di Klewer,” urai Heru. 

Heru mengatakan bila capaian vaksin di Pasar Klewer sudah terselesaikan aplikasi tersebut akan didaftarkan oleh Asparindo (Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia) ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan barcode Peduli Lindungi. 

“Ya kan namanya uji coba, kita coba dulu karena ujungnya adalah biar perekonomian tetap jalan namun kesehatan masyarakat juga terjaga. Kita tidak ingin ada gelombang Covid berikutnya yang malah akan memukul aktivitas perekonomian lagi,” tandas Heru.