Mitos dan Fakta Imunisasi Bayi, Ahli: Aman, Ikuti Arahan Dokter

oleh
Ilustrasi | InfoPublik

IMUNISASI atau vaksinasi penting untuk kesehatan anak. Sayangnya, beragam isu dan mitos mengenai bahaya imunisasi membuat sebagian orangtua ragu, bahkan hingga terbentuk kelompok antivaksin di masyarakat.

Dikutip dari website alodokter Kamis (16/12/2021), munculnya mitos atau isu terkait bahaya imunisasi, tentu bukan tanpa alasan. Beberapa kasus muncul sesaat setelah anak diberikan imunisasi. Meski kasus ini terjadi hanya pada sebagian kecil anak, nyatanya hal ini cukup menimbulkan keresahan para orang tua.

Beberapa mitos itu di ataranya menyebabkan autisme. MMR (Mumps, Measles, dan Rubella) merupakan jenis vaksin yang akrab dengan rumor bahaya imunisasi, yaitu dapat menyebabkan autisme. Namun, tidak ada cukup bukti yang yang mendukung pernyataan tersebut.

Kemudian mitos yang berkembang terkait imunisasi DPT adalah sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome). “Akan tetapi ketakutan ini tidak beralasan, sebab tidak ada hubungan antara imunisasi DPT dengan kejadian SIDS. Penelitian justru menunjukkan bahwa pemberian Imunisasi DPT menurunkan risiko terjadinya SIDS pada bayi,” ujar ahli. 

Kmeudian muncul juga mitos terlalu banyak imunisasi tidak baik untuk sistem imun anak.

“Namun jangan khawatir, karena sistem kekebalan tubuh bayi yang sehat mampu menerima imunisasi dengan baik, bahkan jika dilakukan bersamaan dalam satu hari. Jadi, bisa dikatakan bahwa imunisasi tergolong aman untuk sistem imun anak. Namun sebaiknya, pemberian imunisasi tetap berlandaskan pada jadwal yang telah ditentukan dokter,” kata ahli.