MettaCare Bantu Kursi Roda untuk Dua Penderita Tunadaksa di Kabupaten Karanganyar

oleh
Bantuan kursi roda dari MettaCare untuk Winarniningsih (22) penderita tunadaksa di Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Karanganyar | MettaNews/Rodertus Dhimas

KARANGANYAR, MettaNEWS – Kebaikan selalu menemukan jalannya, meski kadang berbelit. Seperti yang dialami Relawan Institut Kewarganegaraan (IKI) di Kabupaten Karanganyar. Mereka saat bertugas menemukan dua sosok muda penyandang disabilitas, dan akhirnya berhasil menolong bersama MettaCare dan PMI Kota Solo.

“Kami bersyukur bisa bertemu dengan MettaCare melalui PMI Kota Solo, akhirnya niat untuk membantu ini bisa kesampaian,” tutur Tini dan Citra, dua relawan IKI Karanganyar.

Awal pekan ini, MettaCare menyerahkan bantuan kursi roda untuk Winarniningsih (22) penyandang tunadaksa hampir sepanjang hidupnya. Sejak jatuh dari meja saat berusia setahun, dia tak mampu duduk tegak, apalagi berdiri. Bahkan bicara dan menggerakkan kaki atau tangan pun tidak mampu.

Suwarso (56) dan Sayem (50) orangtua Winarniningsih hanyalah buruh tani miskin di Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Karanganyar.

“Anak ini tidak bisa apa-apa, dulu setelah jatuh saya bawa berobat ke rumah sakit swasta di Sragen. Opname sampai 25 hari. Tapi setelah itu malah makin parah, tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki, malah juga tidak bisa melihat. Bicara pun cuma bisa mengerang seperti ini,” ujar Suwarso.

Perihal kursi roda yang dibutuhkan, Suwarso menyebut sekitar 10 tahun lalu Bupati Karanganyar Rina Iriani pernah memberikan kursi roda. Namun, saat itu yang diberikan kursi roda ukuran anak, yang sekarang sudah tak muat lagi.

“Terimakasih MettaCare, terimakasih PMI Kota Solo. Dengan adanya kursi roda ini saya bisa mengajak gendhuk jalan-jalan keluar rumah. Coba lihat, kalau nada merengeknya seperti ini berarti si gendhuk merasa senang,” pungkasnya.

Muhammad Qhadafi (10) bocah tunadaksa di Desa Sambirejo, Kecamatan Jumantono, Karanganyar dengan kursi roda bantuan MettaCare | MettaNews/Robertus Dhimas

Seorang lagi penyandang tunadaksa yang ditemukan relawan IKI, yakni Muhammad Qadhafi (10) di Desa Sambirejo, Kecamatan Jumantono, Karanganyar. Seperti Winarniningsih, bocah Qadhafi sehari-hari hanya bisa tergolek lemah sambil bersuara seperti rengekan.

Yang memilukan, kulit kepala Qadhafi tampak mengelupas di beberapa tempat. Menurut Waluyo (45) ayahnya yang sehari-hari berjualan nasi goreng, luka itu seperti tak pernah sembuh.

“Untuk mengobati anak ini saya tidak punya biaya, juga tidak tahu harus bagaimana. Sehari-hari saya rawat, dia bisa makan nasi dan lauk secara normal, tapi hanya sedikit sekali. Dia juga bisa minum susu, tapi harus pakai dot,” ujarnya.