Lama Tak Masuk Sekolah, Seragam Afro Kekecilan

oleh
oleh
Seragam Afro Kekecilan

SOLO, Metta  NEWS –  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menilai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Solo sudah bagus. Tetapi karena Kota Solo merupakan wilayah aglomerasi dan enam kabupaten di Solo Raya capaian vaksinnya masih rendah, maka penurunan level termasuk paling akhir. 

Muhadjir mengatakan sebagai kota aglomerasi menyebabkan pergerakan orang memusat dan menumpuk di Solo pada siang hari. 

“Jika malam hari jumlah penduduknya hanya sekitar 600 ribu tetapi siang hari bisa mencapai 2 juta lebih. Hal ini salah satu yang menyebabkan penanganan Covid-19 di Kota Solo tidak juga selesai,” jelas Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk santri dan disabilitas di Rumah Sakit Islam Kustati Solo, Kamis (2/9).

Hal ini karena Solo menjadi pusat pergerakan orang terutama dari wilayah sekitar. Muhadjir menyebut dengan kondisi ini maka sudah benar dipercepat vaksinasinya. 

“Solo Raya ini termasuk kompleks masalahnya, apalagi levelingnya paling terakhir. Ini bukan karena Kota Solo sendiri, tapi karena ada enam kabupaten yang semua pergerakan orangnya menumpuk ke Solo,” tandas Menko PMK.

Muhadjir mengatakan pemerintah melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan selaku koordinator penanganan Covid-19 sudah melihat langsung kondisi di Jawa Bali. Sehingga percepatan vaksinasi di wilayah Jawa Bali akan terus dilakukan.

“Vaksin datang langsung disuntikkan. Sebelum negara lain vaksinasi, Indonesia sudah mengalir vaksin berkat kerja keras Menteri Luar Negeri dengan berbagai macam skema beli juga bantuan dari bilateral dan multilateral,” paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini Kota Solo terus mengejar vaksinasi untuk pelajar usia 12 tahun keatas.

“Ini sudah mulai PTM, sebulan kedepan fokus vaksinasi anak-anak sekolah biar segera selesai dan kita bisa lanjut sasaran berikutnya. Puspita