Koperasi Binaan Bank Indonesia, Gupon Sekar Langit Fokus Kembangkan Padi Organik Siap Tembus Pasar Internasional

oleh
oleh
Gudang beras organik Gupon Sekar Langit Magelang | MettaNEWS / Puspita

MAGELANG, MettaNEWS – Koperasi binaan Bank Indonesia (BI) Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekar Langit Magelang komitmen mengembangkan produksi padi organic dengan konsep berkelanjutan.

Tidak kaleng-kaleng, Gupon Sekar Langit menggandeng lebih dari 1500 petani yang memiliki komitmen bersama untuk memproduksi beras organic.

Terbentuk sejak 2014, saat ini Gupon Sekar Langit tengah mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikasi internasional pada produknya. Untuk penetrasi market, koperasi produsen ini telah menyasar pasar hingga luar pulau Jawa.

Dengan komitmen dan konsep yang matang mengantarkan Gupon Sekar Langit pada 2023 lalu meraih penghargaan pada ajang BI Awards. Untuk kategori Kinerja Klaster Tanaman Pangan Terbaik.

Ketua Koperasi Produsen Gupon Sekar Langit, Grabag, Magelang, M. Miftakhul Fuat, menjelaskan ia menggandeng 33 kelompok tani yang tersebar di 11 desa di Kecamatan Grabag Magelang. Dengan anggota sebanyak 1.579 petani yang mengerjakan lahan seluas sekira 771 hektare.

Miftakhul menyebut ada alasan tersendiri tentang pelibatan para petani yang tersebar di 11 desa tersebut.

“Dengan menggandeng petani semakin banyak akan menyokong produksi. Jadi dengan banyak desa yang terlibat akan semakin banyak orang-orang pilihan yang terlibat. Yang mempunyai komitmen, visi misi yang kuat untuk keberlanjutan produksi padi organic. Ibaratnya kalau pembinaan hanya satu desa ya mungkin hanya 5-10 orang yang datang, itu pun belum tentu semua fokus, dengan begitu pembinaan tidak berjalan optimal,” kata Miftakhul kepada wartawan saat dikunjungi di lokasi pengolaham hasil panennya di Jl. Sunan Geseng, Dusun Ngleter, Desa Tlogorejo, Grabag, Magelang, Jumat (12/7/2024).

Dengan banyaknya kelompok tani yang terlibat, lanjutnya, akan semakin maksimal dengan lahan yang dikerjakan juga akan lebih luas. Luas lahan tersebut berdampak pada hasil panen yang lebih banyak, sehingga dapat memenuhi permintaan hingga partai besar.

“Untuk distribusi sudah menyasar Jawa hingga Samarinda dan Bali. Saat ini produksi per hari rata-rata 3 ton,” tuturnya.

Miftakhul dan tim nya mengembangkan pertanian yang menggunakan konsep terpadu dan berkelanjutan. Koperasi tersebut juga mengelola peternakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik. Sedangkan sisa atau limbah dari tanaman yang dikembangkan termasuk sayur bisa digunakan untuk pakan ternak.

“Jadi yang kami lakukan memang sesederhana itu. Di mana akhir dari peternakan adalah awal dari pertanian dan akhir pertanian juga awal peternakan. Kemudian masing-masing memiliki nilai ekonomi,” jelasnya.

Gupon Sekar Langit juga telah sampai pada Langkah mengembangkan benih, pupuk dan proses pasca panen secara mandiri. Untuk system distribusi juga tidak lagi menggunakan pihak ketiga. Bahkan juga tengah bersiap untuk sertifikasi internasional.

“Untuk keamanan ekspor menembus pasar global, kami difasilitasi Bank Indonesia Jawa Tengah,” pungkasnya.