SOLO, MettaNEWS – UMKM di Indonesia mencapai sekitar 62,4 juta dengan kontribusi mencapai 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja. UMKM juga memiliki tingkat resiliensi tinggi dan seringkali terbukti tahan terhadap berbagai krisis. Dengan demikian, pengembangan UMKM menjadi prasyarat dalam percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan UMKM. Agar dapat naik kelas dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya melalui seleksi yang dilakukan untuk menjaring UMKM yang berpotensi. Hasil seleksi tersebut kemudian dilaunching, Kamis (13/6/2024). Sebagai UMKM Binaan/Mitra Bank Indonesia Solo Tahun 2024. Dengan kategori UMKM Digital, UMKM Hijau, UMKM Potensi Ekspor, Wirausaha Muda, dan UMKM IKRA. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara tahunan Berkembang dan Berinovasi Menjadi UMKM Keren (KENDUREN) dan Syiar Ekonomi Syariah dan Pesantren (SYEKATEN). Untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi efektif mendukung program Bank Indonesia.
Keberhasilan Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM sehingga dapat naik kelas berdampak pada tingginya antusiasme pelaku usaha untuk menjadi binaan Bank Indonesia. Hal tersebut terlihat pada jumlah pendaftar yang mencapai 396, meningkat dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir diiringi dengan adanya peningkatan dari sisi kualitas. Antusias pendaftar juga ditunjukkan dengan adanya pendaftaran kembali UMKM yang tidak lolos seleksi pada periode sebelumnya.
Setelah melalui tahapan seleksi dan tahapan wawancara, dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM secara intensif dari Bank Indonesia untuk mencapai tujuan masing-masing kategori program.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat menjelaskan untuk program UMKM Digital, Bank Indonesia melakukan pelatihan dan pendampingan onboarding. Pelatihan ini untuk meningkatkan daya saing melalui digital marketing diantaranya market place dan media sosial. Program ini diselenggarakan dengan memperhatikan semakin berkembangnya penetrasi digital masyarakat yang merubah perilaku dalam pemenuhan kebutuhan.
“Intinya kita ingin agar teman-teman UMKM yang sudah terseleksi ini bisa ada kapasitas building. Peningkatan kemampuan, peningkatan dari sisi tata kelolanya, bagaimana membuat laporan keuangan yang baik. Lalu kemudian juga bagaimana cara mengakses pasar-pasar digital,” ujar Anto.
Anto menerangkan, e-commerce berkembang dengan pesat dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM Indonesia.
“Kalau UMKM kita hanya dengan metode yang seperti sekarang jualan toko offline saja ketika ingin lebih memperluas lagi pasarnya perlu berpikir bagaimana caranya untuk mengakses pasar-pasar digital. Karena di situ persaingannya luar biasa tidak hanya sekedar ada tapi juga teman-teman UMKM perlu dibekali dengan bagaimana caranya bersaing di sana. Bagaimana cara masuk ke sana seperti foto produknya gimana deskripsi produk kayak gimana,” bebernya.
Untuk mendukung generasi penerus bangsa dalam memberikan kontribusi terbaiknya bagi perekonomian Indonesia, Bank Indonesia mengembangkan program wirausaha muda. Melalui pelatihan dan pendampingan guna memperkuat jiwa entrepreneurship, penyusunan business plan dan market research yang dapat mempermudah akses sumber permodalan dan memperluas pasar.
“Program UMKM potensi ekspor dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah yang berdaya saing. Melalui upaya peningkatan kapabilitas dan kapasitas melakukan ekspor secara mandiri serta dapat menjadi aggregator/fasilitator ekspor bagi UMKM lainnya,” tutur Anto.
Anto menyebut, Bank Indonesia juga mendukung kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Melalui program pengembangan UMKM Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA).
“UMKM yang tergabung menjadi IKRA akan diikutertakan dalam boothcamp penguatan kapasitas dan kualitas beberapa area dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pengembangan ekonomi syariah baik di lingkup regional, nasional dan global,” tandasnya.
Selanjutnya, kata Anto juga dilakukan program pengembangan UMKM Hijau melalui pendampingan yang menerapkan konsep ramah lingkungan. Baik dari sisi proses maupun output sebagai upaya mendorong ekonomi berkelanjutan.
Pada kegiatan launching UMKM Binaan/Mitra Bank Indonesia Solo Tahun 2024, diselenggarakan pelatihan Grow Mindset dengan narasumber Coach Je Abdul yang diikuti ±130 peserta untuk memperkuat jiwa wirausaha dan mindset untuk senantiasa meningkatkan teknis dan ilmu bisnis.