Kemenpora Buka Suara Persoalan Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia 

oleh
Kemenpora Buka Suara
Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI Raden Isnanta saat ditemui di Balaikota Solo Rabu (8/3/2023) | MettaNEWS / Kevin Rama

SOLO, MettaNEWS – Kemenpora buka suara terkait penolakan salah satu negara peserta, Israel pada piala dunia U20 yang akan digelar di bulan 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengungkapkan akan menyerahkan semua keputusan kepada FIFA.

“Yang jelas olahraga tidak ada hubungannya dengan politik. Olahraga ya olahraga,” kata Isnanta di balaikota Solo, Rabu (8/3/2023).

Selain itu, Raden menjelaskan bahwa soal keikutsertaan Israel dalam piala dunia U20 keputusannya ada pada pihak Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Pasalnya, tugas pemerintah dalam hal ini kemenpora dan beberapa kementerian terkait adalah penyediaan fasilitas.

“Pemerintah menyediakan fasilitas dan itu sudah kami lakukan. Sedangkan mengenai kepesertaan itu FIFA yang mengambil sebuah langkah-langkah,” katanya.

Sekali lagi, Raden menegaskan bahwa yang punya hajat piala dunia U20 adalah FIFA. Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan ketentuan yang pihak FIFA berlakukan.

“Makanya saya kembalikan yang punya event itu kan FIFA, jadi kita belum mendengarkan berita itu (penolakan Israel) karena keputusan ada di FIFA. Atlet nginap dimana, transportasinya pakai apa, tanding di stadion mana itu teknis sekali. Jadi pemerintah tidak intervensi keputusan FIFA, jadi sekali lagi tugas pemerintah itu menyiapkan fasilitas,” katanya.

Kemenpora Buka Suara, Persiapan Indonesia Sebagai Tuan Rumah

Sementara terkait kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah, Isnanta mengungkap setiap venue telah siap digunakan. Fasilitas stadion terus pembenahan sesuai arahan FIFA.

“Tinggal waktu, hal teknis sudah FIFA bersama PSSI. Hingga saat ini penilaian FIFA positif. FIFA rutin datang karena saat ini ngantor di Jakarta,” ucapnya.

Kini stadion yang sebagai venue Piala Dunia U-20 seperti Stadion Manahan Solo sudah tutup untuk umum dan dalam proses renovasi. Seluruh aktivitas olahraga, hiburan, dan lainnya tak boleh tergelar hingga Piala Dunia U-20 selesai.

Sementara stadion lain yang terpakai sebagai lokasi penyelenggaraan konser, pihaknya berharap akan segera mengikuti hal yang sama.

“Semoga itu konser terakhir. Boleh, tidak boleh (konser) itu FIFA, PUPR bagiannya membangun memenuhi konsep FIFA,” tukasnya.