SOLO, Metta NEWS – Mulai hari ini, Jumat (8/9) hingga 10 hari ke depan atau Senin (18/9) 5 layanan elektronik Dinas Perhubungan Kota Solo bakal terganggu. Hal tersebut adalah efek dari migrasi CC (Command Center) Room ke gedung baru.
Tiga produk layanan yang berhenti total adalah streaming arus lalu lintas kota, permohonan permintaan recording CCTV dan pembelian e-tiketing. Sedangkan dua layanan lain, pembayaran kir dan gembok parkir akan dilayani manual.
Kasi Pusat Pengendalian dan Pengembangan Lalu Lintas Dishub Surakarta, Ary Antoko mengatakan, penyempurnaan fasilitas CC Room itu dilakukan untuk meningkatkan pengawasan kelalulintasan di Kota Solo.
Selama masa pemutakhiran, CC Room yang sebelumnya berada di bangunan kantor utama segera dipindah ke bangunan baru di bagian paling utara kompleks perkantoran Dishub.
“Kita pindah ke lokasi yang lebih luas karena monitor pengawasannya juga bertambah. Yang sebelumnya monitor dibagi di dua sisi nantinya bisa di satu sisi sehingga memudahkan pengawasan petugas CC Room,” jelas dia.
Fasilitas pengawasan kelalulintasan dipandang lebih optimal dengan pindahnya lokasi pusat pengawasan itu. Nantinya pantauan lalu lintas yang telah terkoneksi dengan 166 CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota, bakal lebih baik dari yang ada saat ini.
“Jumlah CCTV kita ada 166 kamera di seluruh Kota Solo. Nantinya 30 layar bisa tersambung disatu lokasi sehingga memudahkan pengawasan,” papar Ary.
Kepala Dinas Perhubungan Hari Prihatno menjelaskan, kecanggihan teknologi yang akan dipasang nanti meliputi pencatatan otomatis kendaraan keluar masuk Solo, perubahan lampu lalu lintas otomatis di beberapa titik berdasarkan tingkat kepadatan jalan.
“Ke depan akan ada teknologi Bus Priority atau jika bus BST itu lewat di persimpangan maka lampu otomatis akan hijau terus. Manfaatnya agar laju bus ini tidak terhambat dan masyarakat mulai beralih menggunakan transportasi massal,” katanya.
Hari menegaskan pada masa Migrasi CCRoom yang meliputi perluasan ruang CCRoom dan peningkatan kualitas teknologi tidak akan mempengaruhi layanan pembayaran Kir dan Gembok.
“Sistem onlinenya saja yang kita tutup sementara. Layanan pembayaran masih akan kita lakukan secara manual dan berjalan seperti biasa,” pungkasnya.