Jenderal TNI Tembaki Kucing, Komunitas Catlover Solo Gelar Aksi Keprihatinan

oleh
Unjukrasa cat lover Solo tentang masalah penembakan kucing oleh jendela TNI di Jawa Barat | MettaNEWS / Kevin Rama

SOLO, MettaNEWS – Puluhan pecinta kucing Solo yang tergabung dalam Cat Lovers World (Clow) Jateng menggelar aksi keprihatinan di Kawasan Ngarsopuro, Jumat (19/8/2022) siang. Aksi ini dilakukan merespons kejadian penembakan sejumlah kucing yang dilakukan oleh Brigadir Jenderal TNI berinisial NA, Selasa (16/08) lalu.

Dalam kerumunan kecil, para pecinta kucing membentangkan berbagai poster yang mengecam aksi keji NA itu. Mereka juga menyuarakan dukungan terhadap keputusan Panglima TNI Jenderal Andika yang akan mengusut tuntas kasus tersebut.

Aksi itu juga tampak didukung pegiat sosial yang mantan anggota TNI, Kopka Purn Partika Subagyo. Sejak masih berdinas di Denpom IV/4 Surakarta, Partika Subagyo dikenal sering menggelar aksi kepedulian terhadap banyak hal.

Brigjen NA diketahui menembak 6 kucing liar yang berkeliaran di lingkungan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Bandung, Jawa Barat. Tercatat 4 ekor kucing mati dan 2 lainnya luka berat yang sedang mendapatkan perawatan.

Penanggungjawab Rumah Singgah Clow, Hening Yulia mengungkapkan, para pecinta kuscing di Indonesia sangat menyayangkan kejadian yang dilakukan oleh seorang perwira tinggi.  Terlebih, pelaku adalah komandan  sebuah lembaga pendidikan militer.

“Beliau berpangkat tinggi, yang bisa menjadi contoh bawahannya, jadi sangat disayangkan perbuatannya tersebut,” ujar Hening kepada wartawan (19/8).

Dikatakan, dirinya juga mengapresiasi keputusan Jendral Andika yang dikemukakannya melalui siaran pers bahwa akan mengusut tuntas kasus penembakan tersebut. Sikap Jendral Andika tersebut baru pertama terjadi, khususnya dalam kasus hukum perkucingan.

“Kemudian untuk pelakunya ini memang tindak pidana ringan dan sudah dilaporkan oleh Clow Bandung, Aksi ini juga sebagai kebersamaan kita untuk mengawal teman-teman di Bandung,” katanya pada sela-sela aksi.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap, mengheningkan cipta selama kurang lebih 30 menit dan ditutup dengan doa.

Hening mengungkapkan, kasus penembakan kucing di Indonesia cukup memprihatinkan. Khusus di wilayah Solo juga pernah mengumumkan darurat penembakan kucing pada 2020/2021.

“Kami pernah umumkan darurat penembakan kucing karena ada 8 kasus penembakan di wilayah Karanganyar dalam 1 tahun,” tuturnya.

Salah satu kasus sempat ditangani oleh pihak Polres Karanganyar dan berakhir damai karena pelaku penembakan adalah paman dari pemilik kucing.

“Senapannya disita Polisi dan masuk ke Polres, tapi berakhir damai,” ungkapnya.

Hening menambahkan, kejadian tersebut juga menjadi kritik bagi para pecinta kucing agar saat memelihara kucing tidak menimbulkan masalah bagi orang lain.

“Pecinta kucing harus melakukan evaluasi diri agar bagaimana memelihara kucing tanpa menimbulkan masalah,” tutupnya.