Era digitalisasi mendorong semuanya bergeser ke arah proses digital untuk melakukan transaki apapun baik itu membayar pajak hingga memarkirkan sepeda motor yang kita kendarai. Walaupun sulit dan dirasa perlu tahapan panjang untuk beralih mau tidak mau manusia wajib belajar untuk beralih menuju era digital.
Seperti halnya Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan perlahan-lahan tapi pasti akan meninggalkan kartu fisik BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat menuju ke arah digital yaitu aplikasi di dalam telepon pintar yang sekarang dimiliki oleh sebagian masyarakat dunia demi memudahkan mobilitas sosial warga, dengan beralihnya arah digital masyarakat perlahan harus mengenal aplikasi yang di miliki BPJS Kesehatan yaitu JKN Mobile yang wajib terpasang disetiap telepon pintar warga yang telah terdaftar keanggotaannya di dalam layanan BPJS Kesehatan tersebut.
Aplikasi JKN Mobile memuat berbagai keunggulan seperti contohnya pelayanan rumah sakit serta berapa tempat tidur yang kosong di rumah sakit tersebut sehingga memudahkan kita saat menghadapi keadaan darurat kesehatan maupun keselamatan.
Keberadaan iuran BPJS dari kelas 1 hingga 3 begitu menolong warga yang menderita gagal ginjal hingga harus menjalani cuci darah di PMI Surakarta dua kali setiap minggunya dengan biaya 900 ribu higga 1,2 juta rupiah, dengan KIS atau BPJS Kesehatan akan sangat menolong mereka karena jumlah atau biaya tersebut tergolong besar untuk dikeluarkan dimasa pandemi ini.
Kepercayaan warga terhadap BPJS Kesehatan semakin nyata saat banyak rumah sakit dari pelosok hingga ibu kota bekerjasama menjadi partner BPJS dalam penyelenggaraan kesehatan. Banyak bukti nyata yang dirasakan karena kerjasama gotong-royong stakeholder JKN-KIS antara lain tenaga medis, fasilitas kesehatan, pemerintah, badan usaha serta pemangku kepentingan yang berpihak kepada kepentingan umum khususnya kesehatan.
Seperti contoh Costumer Visit ke rumah membawa bingkisan cuma-cuma kepada peserta JKN-KIS yang menyasar warga lansia beserta anaknya berlokasi di gang sempit di kampung Kebonan RT 3 RW VI kelurahan Gandekan-Solo yang secara kebetulan ingin merubah data kepesertaan terkadang amat sulit terkendala pemahaman tentang teknologi yang semakin canggih, modal mereka sebagai karyawan BPJS Kesehatan harus bersabar dengan menjawab berbagai keluhan pengguna kartu JKN-KIS dan memberikan pemahaman kepada warga lansia yang beberapa kali harus mengulang percakapan karena indra pendengaran para lanjut usia yang semakin berkurang.
Kemudian di Puskesmas Ngoresan, Surakarta diselenggarakan vaksin untuk peserta JKN-KIS yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis ini di antaranya mendata mereka yang dengan penyakit penyerta atau komorbid dan merupakan salah satu kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19 ataupun penyintas. Dengan begitu kita berharap program ini bisa melindungi kelompok komorbid apalagi termasuk mereka yang usianya sudah tua.
BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum Publik yang bertanggungjawab langsung kepada presideng serta memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan dengan skala nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.
Semoga dengan semakin modern dan canggihnya teknologi JKN yang pasti berdampak pada pergeseran akses layanan kesehatan konvensional BPJS Kesehatan menjadi berbasis digital akan mampu memudahkan masyarakat untuk berobat dengan mudah
Semoga dengan semakin modern dan canggihnya teknologi yang pasti berdampak pada pergeseran akses layanan kesehatan konvensional BPJS Kesehatan menjadi berbasis digital akan mampu memudahkan masyarakat untuk berobat dengan mudah dan aman tanpa kesulitan.
Galeri foto oleh: Bram Selo Agung Mardika