Gibran Dorong Seluruh Tempat Makan di Solo Gunakan Peduli Lindungi

oleh
rumah makan di solo
Ilustrasi salah satu tempat makan di Solo | MettaNews/Ari Kristyono

SOLO, Metta NEWS – Penerapan aplikasi Peduli Lindungi sebagai syarat bagi masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat umum yang ada di Kota Surakarta masih belum merata.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut jika sektor tempat makan seperti warung dan kafe adalah sektor yang paling sulit menerapkan aplikasi ini.

Menurutnya, selain karena proses pengajuan barcode membutuhkan waktu yang cukup lama, aplikasi yang baru dilaunching beberapa minggu lalu ini masih sering tidak berfungsi atau error.

“Kalau tempat wisata wajib, mal wajib. Yang paling susah memang tempat-tempat makan dan kafe-kafe, ini perlu penyesuaian juga,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (21/9).

Gibran menuturkan, pihaknya bakal terus melakukan sosialisasi pada pedagang untuk segera mengajukan barcode dan menerapkan aplikasi Peduli Lindungi.

Gibran menambahkan, yang terpenting dari penggunaan aplikasi ini adalah tracking atau proses mendeteksi. Kalau masyarakat terdeteksi hitam ya jangan berkeliaran.

“Kamu hijau atau hitam. Kalau hitam ya jangan berkeliaran. Untuk warung makan yang masih banyak kerumunan nanti tugaanya tim cipta kondisi,”tegasnya.

Sementara itu, PLT Dinas Pariwisata Kota Surakarta

Aryo Widyandoko menekankan kepada para pelaku usaha yang ada agar menerapkan protokol kesehatan sambil menunggu barcode.

“Semuanya, pengusaha kafe, resto, museum-museum segera mengajukan dulu. Jangan mengajukan sendiri-sendiri karena akan dikelola oleh Dinas Pariwisata,” pungkasnya