Expo Hasil KKN, UNS Pamerkan 1.155 Produk Unggulan

oleh
oleh
KKN UNS
Kelompok KKN 194 UNS | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Expo Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Periode Juli-Agustus 2021. Pameran produk luaran KKN tersebut diadakan di Solo Techno Park selama dua hari, Sabtu-Minggu (20-21 November 2021). Expo dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa yang ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (20/11). 

Selain dihadiri oleh Wakil Wali Kota, turut hadir pula Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus; Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Kuncoro Diharjo; dan. 

Kepala UP KKN UNS, Prof. Sudibya dalam sambutannya, menyampaikan terdapat 150 stand pada kegiatan ini. Tujuan dari Expo ini adalah sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman mahasiswa serta memberikan gambaran umum kegiatan KKN kepada calon peserta KKN periode selanjutnya. 

“Tujuan khususnya untuk memamerkan produk hasil kegiatan KKN secara fisik, menyajikan konsep-konsep pengembangan pedesaan, dan berbagi kegiatan KKN melalui media video. Produk yang dipamerkan mencapai 1.155 jenis produk unggulan yang terdiri dari 212 produk digital, 246 produk edukasi, 157 teknologi tepat guna, 178 produk kerajinan, 212 produk olahan makanan, serta 150 produk kreatif lainnya,” terang Prof. Sudibya.

Stand kelompok mahasiswa terdiri dari 133 stand, 7 stand hasil kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), 1 stand bidang riset dan inovasi (Risnov UNS), 1 stand mitra binaan yang diwakili Batik Girilayu, stand dunia usaha yaitu PT Parametric dan Bank Permata, serta stand pameran fotografi. 

Pada periode Juli-Agustus lalu, KKN UNS menerjunkan 3.441 mahasiswa yang ditempatkan di wilayah Solo Raya dan sekitarnya serta di domisili wilayah luar Jawa. Bentuk kegiatan expo ini berupa pameran produk KKN, talkshow, lomba foto produk hasil KKN, dan penampilan musik. 

Sementara itu, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memamerkan produk kegiatan KKN yang dapat dikembangkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). 

“Mempertemukan  pihak DUDI dengan potensi desa diharapkan program pengembangan desa yang selama ini sudah diinisiasi melalui kegiatan KKN bisa semakin berkembang. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNS dan kampus sekitarnya yang akan menjalankan program KKN pada periode selanjutnya,” kata Prof. Yunus. 

Teguh Prakosa selaku Wakil Wali Kota Surakarta mengapresiasi kegiatan expo tersebut. Ia mengatakan peran dan keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan daerah melalui KKN sangat diperlukan. 

“Hal ini karena mahasiswa adalah agent of change, diharapkan ilmu yang diperoleh di kampus dapat dimanfaatkan untuk berkontribusi kepada masyarakat. Terutama dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat tanpa meninggalkan kearifan lokal budaya masyarakat,” ungkap Teguh. 

Sementara itu, stand  KKN kelompok 194 yang digawangi oleh Fausan Arya Rajasa (Fakultas MIPA jurusan Farmasi), Archaya Rastra Sewakottama (Fakultas Hukum) dan Yazlinda Aulia Maharani mahasiswi FKIP mendapat lokasi KKN di desa Barepan Cawas Klaten. 

Ketua Kelompok KKN 194 Fausan memaparkan, selama 1.5 bulan KKN di desa Barepan tim KKN 194 mendampingi warga dalam membuat produksi kerajinan strap masker, tas motif tie die, pembuatan tempat cuci tangan, pembuatan handsanitizer, bimbingan belajar pada anak-anak dan pembagian bibit lele pada warga agar dikembangbiakan. 

“Kami juga memberikan pendampingan dalam hal tanaman obat keluarga seperti jahe, kunyit, sereh, jeruk nipis, kayu manis. Agar masyarakat bisa membuat minuman herbal sendiri. Dalam kondisi pandemi ini sangat penting menjaga imun tubuh. Dengan membuat minuman herbal racikan sendiri bisa menjaga daya tahan tubuh dan bertahan di tengah gempuran virus Covid-19,” terang Fausan. 

Archaya menambahkan masyarakat di desa Baperan mempunyai lapangan yang bisa digunakan oleh warga untuk berjualan sehingga bisa mendapatkan tambahan penghasilan. 

“Di desa Barepan ini ada lapangan yang peruntukannya khusus bagi warga Barepan, dan biasanya warga banyak berjualan di situ. Dengan adanya barang yang bisa mereka produksi, atau dikembangbiakan bisa dijual di sana untuk menambah penghasilan masyarakat,” pungkas Archaya.