SOLO, Metta NEWS – Pemerintah secara resmi telah menetapkan tidak ada cuti bersama pada hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini. Hal ini sebagai langkah antisipasi, dan belajar dari pengalaman libur panjang sebelumnya yang mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19
Peniadaan libur Nataru tersebut dengan pertimbangan, lamanya hari libur dimanfaatkan oleh banyak masyarakat untuk melakukan mudik serta liburan. Dengan adanya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya bisa menjadi pembawa dan menyebarkan virus.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan, pihaknya akan menunggu arahan dari pemerintah pusat. Namun, Gibran mengimbau pada masyarakat agar tetap menahan diri terlebih dahulu.
“Kita masih tunggu arahan pusat, teknisnya bagaimana, penyekatannya seperti apa, pembatasannya bagaimana. Makanya saya anjurkan mudiknya ditunda dulu wes,” ujar Gibran.
Namun meski menunggu arahan pusat, Wali Kota mengatakan langkah yang akan dipersiapkan Pemerintah Kota kurang lebih serupa seperti pada saat menghadapi libur lebaran kemarin, diantaranya penyekatan di perbatasan pintu-pintu masuk ke Kota Solo dan juga menyediakan tempat karantina.
Gibran mengatakan untuk aturan tempat-tempat wisata juga masih menunggu arahan pusat.
“Kita tunggu apakah boleh buka atau tidak. Kalau boleh buka tetap akan kita batasi jumlah pengunjungnya, pakai Peduli Lindungi. Kita juga masih nunggu kan Desember nanti Solo masuk level berapa,” tandas Gibran.
Setelah sekian lamanya tempat wisata di tutup, menurut Gibran warga tentu sudah merasa jenuh. Namun, meski tempat wisata boleh dibuka, warga juga harus selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Warga sudah lama tidak bertamasya nggak ada hiburan, moso kon neng ngomah terus. Lha kalau semua ditutup terus ya perekonomian juga mati no, gas rem aja, yang penting prokes ketat itu aja,” tegas Gibran.