SOLO, Metta NEWS – Sesuai dengan Surat Edaran No 067/2685 yang mengatur tentang pelaksanaan PPKM Level 3 di Solo, mulai besok, Kamis (2/9) dua sekolah di Kota Solo, akan mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Ditemui pada acara peluncuran aplikasi buku digital untuk PAUD di hotel Megaland, Rabu (1/9) Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, menuturkan dua sekolah tersebut adalah SMP Negeri 22 dan SD Warga.
“Besok baru dua sekolah yang melaksanakan PTM. Tapi minggu depan akan lebih banyak lagi kira-kira mulai tanggal 6 September. pak wali kota sudah menginstruksikan untuk sekolah yang sudah pernah simulasi PTM bisa langsung PTM sedangkan yang belum pernah harus mengajukan simulasi dulu,” jelas Etty.
Tetapi menurut Etty, yang terpenting adalah sudah mendapatkan izin atau kesediaan dari orang tua murid. Jika orangtua sudah mengizinkan maka tinggal memeriksa kelengkapan persyaratan PTM di sekolah.
“Tidak apa-apa kalau ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk PTM, anak tetap bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena kan juga masih separuh di rumah dan separuh di sekolah,” jelasnya lagi.
Secara teknis, pihak Dinas Pendidikan menyerahkan kepada sekolah masing-masing sebab yang paling mengetahui kondisi murid-murid adalah pihak sekolah.
“Nanti saya minta sekolah yang mengatur sesuai situasi dan kondisinya. Tapi yang jelas 50% sesuai dengan edaran, jadi sekolah fokusnya dua yakni daring dan tatap muka langsung,” kata Etty.
Etty menyebut saat ini untuk tingkat SMP di Kota Solo hampir semuanya sudah melaksanakan simulasi. Sedangkan untuk sekolah tingkat SD, simulasi PTM sudah dilakukan per kecamatan.
“Untuk SMP baik negeri dan swasta hampir 100% sudah simulasi, kalau untuk SD yang belum tinggal 30%. Sedangkan untuk PAUD baru delapan yang sudah simulasi PTM,” papar Etty.
Etty mengungkapkan tidak ada syarat harus sudah vaksin bagi anak didik yang ingin ikut PTM. Tetapi Etty menegaskan untuk guru dan tenaga pendidik sudah 90% divaksin. Sedangkan vaksinasi pelajar yang terus berjalan saat ini sudah mencapai 14.000 anak yang divaksin.
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menambahkan murid-murid yang mengikuti PTM wajib diantar orangtua. Bagi anak yatim piatu akan disediakan armada seperti angkutan feeder khusus.
“Anak wajib diantar, untuk yang yatim piatu sudah kita koordinasikan dengan Dishub untuk menyediakan armada khusus,” tutur Gibran.
Senada dengan Etty, Gibran juga kembali menegaskan sebelum mengikuti PTM harus mendapatkan izin dari orangtua. Jika orangtua tidak mengizinkan masih bisa mengikuti pembelajaran secara daring.
“Kalau untuk vaksin murid tetap berjalan dan dilakukan secara pararel sambil melaksanakan PTM. Kalau menunggu semua divaksin dulu akan kelamaan,” pungkasnya.