SOLO, Metta NEWS – Air di Sungai Bengawan Solo tercemar limbah ciu mengakibatkan Perusahaan Air Minum Daerah Toya Wening atau PDAM Solo menghentikan sementara operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Pasar Kliwon.
Ditemui di Pos IPA Semanggi, Kamis (9/9), Direktur Utama PDAM Solo, Agustan menjelaskan, penghentian operasional sudah berlangsung mulai Selasa pagi (7/9) lusa kemarin hingga siang hari. Namun Kamis ini kondisi serupa kembali ditemui, air di kawasan tersebut lebih pekat dibanding sebelumnya.
“Selasa sempat kita hentikan dari jam 06.00 dan pada jam 12.00 WIB sudah kita olah kembali. Hari ini dengan kondisi yang seperti ini tadi visualnya, perkiraan paling lambat jam 13.00 lah nanti bisa kita olah lagi,” tuturnya.
Agustan menyebutkan level di instalasi pengolahan Semanggi masih aman yakni 3,66 meter untuk memenuhi pasokan air pelanggan.
Agustan menyebut limbah yang mencemari Sungai Bengawan tersebut salah satunya dari industri alkohol. Limbah tersebut dibuang saat malam hari sehingga berimbas pada air yang mengalir di pos instalasi.
“Tahun 2019 lalu juga terjadi seperti ini dan kami laporkan pada pihak yang berwenang juga Dinas Lingkungan Hidup yang langsung meninjau lokasi tersebut. Karena kalau tercemar limbah ciu bila diolah airnya tetap berwarna kuning,” tegas Agustan.
Selain membuat air tidak bisa diolah, limbah ciu tersebut juga membuat ikan-ikan yang hidup di Sungai Bengawan juga teler. diketahui saat pagi hari banyak warga yang panen ikan di sungai ini.
Sementar itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan melakukan koordinasi soal limbah ciu ini dengan bupati terkait.
“Namanya kebersihan sungai tidak bisa sendiri, harus libatkan kabupaten sekitar, tidak bisa Solo sja. Saya juga akan koordinasi dengan provinsi, nanti saya laporkan masalah ciu ini,” tandas Gibran.