SOLO, Metta NEWS – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming menjelaskan, pada awal tahun baru 2022 akan ada tes swab random secara masif di berbagi lokasi publik seperti Alun – Alun Selatan dan Utara Keraton Kasunanan, serta pusat – pusat perbelanjaan diantaranya Beteng, Klewer dan semua mal.
Hal tersebut menurut Gibran untuk melihat apakah ada peningkatan kasus Covid 19 serta sebagai langkah Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Yang paling dekat ini saya minta untuk segera dilakukan swab pasca kegiatan Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi di Masjid Riyadh Pasar Kliwon sehingga bisa segera diketahui kemungkinan ada dan tidaknya paparan Covid-19,” jelas Gibran dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 Kota Solo, di Balai Kota Solo, Senin (29/11).
Random swab ini, lanjut Gibran sudah pernah dilakukan pada saat Solo berada pada posisi PPKM level 4 dan 3.
“Sudah pernah kita lakukan random swab ini, di pasar-pasar tradisional pas malam hari, di mal dan pasar tekstil. Antisipasi saja agar kalau ketahuan positif tidak melebar kemana-kemana dan segera diisolasi dan lakukan tracing,” tandas Gibran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjalankan swab PCR pada keluarga dan peserta haul.
Selain hal tersebut pada raker penanganan Covid-19 juga dibahas, Pemkot Solo tetap melaksanakan kegiatan surveilans saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Pada surveilans tahap kedua yang dilakukan di 29 sekolah, sampai saat ini ditemukan 30 kasus siswa dan guru terpapar Covid-19. Jumlah tersebut berdasar dari tea swab PCR acak dan hasil tracing. Dari 30 kasus positif, yang dari luar Kota Solo ada tujuh, satu dari Sukoharjo dan enam dari Karanganyar,” jelas Siti.
Siti menambahkan hasil tersebut sampai hari ini belum final karena untuk hasil tracing tanggal 26 November belum keluar.
Sebanyak 30 kasus tersebut berasal dari SD Beskalan sebanyak 12 kasus, SD Semanggi Kidul 5 kasus, SD Cinderejo sebanyak dua kasus, SMP Muhammadiyah 7 sebanyak delapan kasus, SMAN 8 ada satu kasus dan SMA Muhammadiyah 1 ditemukan satu kasus.