Akselerasi Vaksin Di Solo Paragon Ditutup Wakil Wali Kota, Total Peserta 10.060 Warga

oleh
oleh
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa beserta segenap panitia Akselerasi Vaksin Surakarta meninjau pelaksanaan vaksin dosis kedua hari terahkir di Solo Paragon Mall, Sabtu (29/8)

SOLO, Metta NEWS – Program Akselerasi Vaksin Kota Surakarta yang diadakan oleh Yakkum (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum), PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta), Rotary Solo Area bersama dengan Pemerintah Kota Surakarta yang bertempat di Solo Paragon Mall resmi ditutup oleh Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, Sabtu (28/8). 

Akselerasi Vaksin Kota Surakarta ini merupakan kolaborasi sebagai wujud kepedulian dari penyelenggara untuk mendukung percepatan vaksinasi di Kota Surakarta. Berlangsung selama 33 hari vaksinasi yang menyasar warga KTP Solo ini diikuti 10.060 orang melebihi dari target yang dicanangkan. 

Ketua Panitia Akselerasi Vaksin Kota Surakarta, dr. Yulita Ruly Titisari memaparkan dosis pertama dilaksanakan selama 17 hari dan dosis kedua selama 16 hari dengan target awal 10 ribu sasaran berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. 

“Baik PMS, Rotary dan Yakkum saling sinergi, melengkapi dengan sumber daya petugasnya, juga sarana dan prasarananya. Kami juga berterima kasih kepada Solo Paragon Mall karena lokasi yang sudah disediakan untuk penyelenggaraan vaksinasi massal ini berjalan tertib dan nyaman. Penerapan protokol kesehatannya juga terjaga,” papar dr. Yulita. 

Dokter Yulita berharap dengan akselerasi vaksin ini bisa segera mencapai target 75% herd immunity di Kota Solo. 

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyampaikan terima kasih pada PMS, Yakkum dan Rotary serta organisasi-organisasi sosial yang telah mau bergotong royong untuk mewujudkan vaksinasi bagi semua. 

“Teman-teman yang sudah di vaksin langsung buka aplikasi Peduli Lindungi jadi nanti kalau keluar masuk mall, tempat publik tidak pakai kartu vaksin yang digunakan adalah aplikasi. Termasuk nanti untuk perjalanan keluar kota menggunakan moda transportasi,” jelas Teguh. 

Wawali menambahkan, Pemerintah Kota tidak dapat berjalan sendiri dalam mewujudkan vaksinasi untuk semua warga. Teguh menyebut percepatan vaksinasi ini membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat karena penyelenggaraan yang butuh biaya besar. 

“Covid ini berdampak pada seluruh kehidupan kita semua, kesehatan ekonomi politik budaya. Maka banyak organisasi sosial seperti PMS, Rotary, Yakkum, Kadin semua berpartisipasi untuk percepatan menambah herd immunity. Kalau ini sudah normal maka ekonomi sedikit demi sedikit akan merangkak pulih kembali,” tutur Teguh. 

Kedepan, lanjut Teguh, diharapkan ada kolaborasi lagi untuk penyelenggaraan vaksinasi secara massal. 

“Vaksinnya gratis tapi penyelenggaraan ini biayanya tinggi sehingga butuh kolaborasi. Ditanggung gotong royong dengan seluruh elemen organisasi di Surakarta,” tutup Wawali Teguh. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *