WONOGIRI, MettaNEWS – Bendungan atau Waduk Pidekso di Desa Tukulrejo Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri mulai diisi air pada Kamis kemarin. Menurut kajian teknis, waduk akan penuh terisi air setelah 111 hari atau sekitar empat bulan.
Hal itu disampaikan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, saat penutupan pintu conduit Waduk Pidekso. Rencananya, waduk yang telah penuh terisi air nantinya akan diresmikan pada 21 Desember 2021 mendatang.
“Bapak Presiden Joko Widodo diagendakan akan meresmikan bendungan Desember mendatang. Semua properti akan dipersiapkan agar peresmian nanti lancar,” kata Joko Sutopo. sebagaimana dilansir jatengprov.go.id, Jumat (15/10/2021).
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari waduk yang dibangun sejak 2018 itu. Ia menuturkan, lahan pertanian seluas 1.500 hektare yang semula adalah lahan tadah hujan, akan berubah menjadi lahan pertanian irigasi teknis. Waduk juga bisa menjadi konservasi wisata, hingga pemanfaatan air baku dengan debit 300 liter per detik, dan bisa mereduksi banjir.
Bupati berkomitmen untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Seluruh aset akan dijaga agar bisa meminimalkan terjadinya sedimentasi di Waduk Pidekso, saat sudah beroperasi.
“Pembebasan lahan sudah hampir rampung. Tinggal mengurus tanah kas desa yang terendam genangan dan mencari tanah pengganti. Tanah wakaf juga tinggal pembayaran. Praktis tidak ada persoalan di ranah sosial,” katanya.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Waduk Pidekso, Dony FS mengklaim Waduk Pidekso ini dibangun tahan bencana, termasuk gempa megathrust. Peta gempa dari pemerintah pusat telah dipelajari dan diikuti. Bendungan Pidekso menggunakan urukan batu, sehingga lebih fleksibel dan kuat dalam menahan gempa.
“Berbeda dengan bendungan beton. Kalau beton dikaji lebih mendalam lagi karena lebih rigid. Kalau ini (Waduk Pidekso) bendungannya fleksibel, tidak ada masalah saat ada gempa,” kata Dony.
Dony juga menjelaskan, pembangunan Waduk Pidekso sudah melewati sertifikasi desain. Saat pengisian air waduk dan akan dioperasikan, telah melewati sertifikasi operasi waduk.
“Umur bendungan tergantung dari banyak atau sedikitnya sedimentasi di waduk. Saat lingkungan bisa dijaga, sedimentasi waduk dijaga, umur waduk bisa bertambah panjang. Minimal umurnya 50 tahun,” pungkasnya.