Viaduk Gilingan Mulai Pengerjaan 19 Februari hingga Mei, Berikut Peralihan Arus Lalu Lintasnya

oleh
Viaduk Gilingan Mulai Pengerjaan
Kondisi Viaduk Gilingan Solo sebelum pengerjaan | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Viaduk Gilingan segera mulai pengerjaan pada pertengahan Februari ini. Site Manajer Penataan Viaduk Gilingan, Niko Herlambang mengatakan, waktu pengerjaan Viaduk Gilingan akan mulai pada 19 Februari dan rampung pada 27 Mei 2023 mendatang dengan masa pekerjaan selama tiga bulan.

Kepastian ini pihaknya dapatkan setelah melakukan komunikasi dengan pihak Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta dan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed.

Pekerjaan akan mulai dari penurunan dan pelebaran akses jalan Ahmad Yani depan masjid Zayed hingga depan Denbenkang sepanjang 250 meter dan lebar sekitar 11 meter.

Pekerjaan ini nantinya akan mulai dari dua sisi yakni dari Barat Viaduk (sisi Simpang Gilingan) dan Timur Viaduk (sisi Simpang Ngemplak) agar lebih efisen. Termasuk pemindahan jaringan pipa-pipa PDAM yang berada pada jalan tersebut.

“Pelaksanaannya nanti bersamaan dengan pembuatan rumah pompa baru di bagian bawah jembatan (rel) kereta api yang baru. Pekerjaan ini sekaligus membuat underpass untuk JPO (jembatan penyeberangan orang) agar wisata bisa punya akses ke masjid,” kata Niko, Kamis (9/2/2023).

Hasilnya nanti, akses Jl Ahmad Yani di Viaduk Gilingan akan lebih dalam dan lebar sehingga bus-bus besar dapat melewatinya. Sebelumnya ketinggian viaduk hanya sekitar 3,4 meter sedangkan bus pariwisata rata tingginya antara 3,85 sampai 3,9 meter.

“Kita buat tingginya menjadi 4,2 meter. Tapi mungkin akan ada penyempitan di lokasi jembatan lama karena pembongkarannya menunggu proses perpindahan jalur kereta api yang lama ke jalur baru yang pekerjaannya akan bersamaan dilakukan dengan pemindahan jalur di Simpang Joglo,” terang Niko.

Viaduk Gilingan Mulai Pengerjaan 19 Februari, Opsi Rute-rute Ketika Jalan Ahmad Yani Tutup

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo mengatakan dalam penutupan mulai 19 Februari hingga 27 Mei tersebut. Sejumlah rekayasa lalu lintas sudah Dishub persiapkan.

Untuk rute dekat, dari timur simpang empat Ngemplak ke selatan lewat Jalan Panjaitan hingga simpang lima Banjarsari. Sementara dari arah barat dibelokkan ke Jalan S Parman.

“Kemungkinan menjadi jalan favorit, potensi kepadatan dan kemacetan kemungkinan besar di sana. Namun harapan kami itu tidak menjadi opsi utama masyarakat,” kata Ari, Jumat (10/2/2023).

Kemudian Opsi kedua melalui jalur utara, dari simpang empat Ngemplak ke utara ke Jalan Letjen Sutoyo, belok kiri ke Jalan Kolonel Sugiyono, sebelum mendekati kampus Unisri depan palang Joglo berbelok kanan menuju arah Jalan Sumpah Pemuda. Kemudian melintasi Palang Joglo, Pasar Nusukan, hingga tembus di Terminal Tirtonadi. Dan sebaliknya.

Opsi ketiga lewat jalur selatan, dari simpang empat panggung ke arah Jalan Urip Sumoharjo, Sultan Syarir atau arah Pasar Legi. Dan opsi terakhir lewat tol.

“Untuk masyarakat memilih jalan terjauh semakin baik, karena bakal lancar. Untuk opsi terdekat sudah saya sebutkan tadi namun kemungkinan besar bakal padat lalulintas. Kami juga akan menyebar spanduk penujuk arah agar masyarakat tidak kebingungan melalui rute tersebut” tungkasnya.