UNS Gelar Perkuliahan Tatap Muka Perdana di Masa Pandemi

oleh
oleh
Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho mengajar pada kuliah tatap muka perdana di UNS, Senin (6/9)
Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho mengajar pada kuliah tatap muka perdana di UNS, Senin (6/9)

SOLO, Metta NEWS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai melaksanakan Perkuliahan Tatap Muka, Senin (6/9) pagi. Terdapat empat fakultas di UNS yang memulai PTM hari pertama yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Keolahragaan (FKOR), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

PTM hari pertama dibuka langsung oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, dengan mengajar mahasiswa semester satu di FH UNS. Materi yang diajarkan Prof. Jamal adalah Hukum Dagang. Mahasiswa yang hadir di ruang perkuliahan berjumlah 12 orang dan lainnya mengikuti perkuliahan secara daring dari rumah masing-masing.

Prof. Jamal mengatakan, dimulainya PTM di UNS telah sesuai dengan izin yang diberikan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

“Dibuka PTM sesuai dengan edaran Pak Wali Kota. Bahwa UNS sudah siap PTM terbatas dengan bersyarat dan bertahap,” ujar Prof. Jamal saat memberikan keterangan pada awak media sebelum mengajar.

Prinsip bersyarat yang dimaksud Prof. Jamal adalah mahasiswa yang dapat mengikuti PTM harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal satu dosis, berasal dari wilayah Solo Raya, mendapat izin dari orang tua, dan tidak memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Sedangkan, yang dimaksud prinsip bertahap adalah UNS untuk sementara waktu membatasi kapasitas ruang perkuliahan menjadi 30% saja dari kapasitas normal.

“Kita mulai semester satu karena baru masuk. Nanti bertahap lagi ke semester lima dan tujuh. Termasuk untuk laboratorium, praktek, ujian skripsi, disertasi, tesis. Kalau sudah memungkinkan 30% bisa naik ke 40% dan 50%. Semua sudah harus menerapkan tata cara disiplin prokes,” terang Prof. Jamal.

Apabila terdapat mahasiswa semester satu UNS yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, Prof. Jamal mengutarakan UNS akan melakukan pendataan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan menyediakan vaksin Covid-19 untuk mereka.

“Kalau yang belum divaksin harus vaksin dulu. Bisa dari UNS, bisa dari Pemkot Surakarta. Mas Gibran kemarin sudah tanya namun kami belum hitung karena yang mahasiswa semester satu kemarin waktu kita vaksinasi massal kan belum berstatus sebagai mahasiswa,” tambahnya.

Untuk penggunaan aplikasi peduli lindungi, Prof. Jamal berharap Kampus UNS segera bisa merealisasikan hal tersebut.

“Kami tengah berusaha untuk mendapatkan aplikasi peduli lindungi, berharap nanti akan segera terealisasi. Hari pertama ini belum bisa semoga segera terealisasi,” kata Prof. Jamal.

Salah seorang mahasiswi peserta kuliah tatap muka perdana, Ainun Ridayanti mengungkapkan, ia dan teman-temannya merasa senang karena sudah 2 semester lebih tidak bisa kuliah tatap muka. Ainun yang sudah vaksin mengikuti program dari Fakultas kedokteran UNS ini mengungkapkan banyak kendala dalam kuliah online/daring.

“Kuliah online itu paling penting adalah sinya, selain itu juga kuota dan kesehatan mental harus dijaga tentunya. Karena sebagian besar mahasiswa baru yang harus mengikuti perkuliahan secara daring itu merasakan culture shock dan harus menyesuaikan dengan sistem dan teknologi baik untuk presensi atau untuk kuliah biasa,” urai Ainun.

Ainun menyebut perkuliahan secara langsung lebih otimal karena ada transfer energi antara dosen dan mahasiswa.

“Dari mahasiswa sendiri juga berharap untuk perkuliahan secara luring ini tetap dilaksanakan secara bertahap tentunya dengan mentaati protokol kesehatan,” tandas warga Solo Selatan ini.
Puspita