Tolak Ketua Hasil Muskot Taekwondo Solo, Gibran : Nanti Biar Diberesin

oleh
oleh
Taekwondo
Orang tua murid Taekwondo memprotes jalannya muskot, Minggu (7/5/2023) | dok pribadi

SOLO, MettaNEWS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menolak hasil musyawarah kota (muskot) Taekwondo.

Muskot Taekwondo Surakarta berlangsung di Hotel Asia pada 7 Mei 2023. Pada muskot tersebut Brillian Noktiluca terpilih sebagai ketua Pengkot TI Surakarta periode 2023-2027.

Brillian terpilih secara aklamasi oleh 41 peserta Muskot yang memiliki SK sah.

Namun hasil ini menimbulkan polemik dan protes dari banyak pihak. Ketidakpuasan juga muncul dari para orang tua murid yang anaknya berlatih Taekwondo.

Pasalnya, ketua terpilih ini adalah salah satu dari pelatih yang dojangnya saat ini terlibat masalah pelecehan anak di bawah umur.

Gibran mengatakan pihaknya sudah menerima laporan hasil muskot tersebut.

“Sudah, kemarin Pak Tanu yang melaporkan. Nanti biar diberesin, tenang saja,” ujar Gibran, Selasa (9/5/2023).

Dengan tanggapan Gibran tersebut ada ketidakberesan pelaksanaan muskot. Sehingga akan ia selesaikan.

“Ketuanya anyar (baru). Saya tidak setuju kalau ketuanya itu,” tegas Gibran.

Dengan keras Gibran juga menyebut pemilihan tersebut penuh kejanggalan.

“Pemilihan dari mana ? La mbuh, tiba-tiba gawe muskot. Saya yakin masih banyak calon-calon yang lebih baik, lebih bagus juga. Aklamasi barang. Kayak tidak ada lai nya saja,” tukasnya.

Muskot Taekwondo tidak undang Pemkot dan KONI

Bahkan Gibran mengatakan, tidak ada undangan untuk Dispora dan KONI untuk menghadiri muskot tersebut.

“Kene ora diundang, ora di list, KONI juga. Belum mendengar masukan-masukan dari dojang lain. Kemarin ada protes ibu-ibu dan bapak-bapak korban masa yang dipilih dari dojang yang sama. Itu masalah etika,” tegasnya lagi.

Gibran mengatakan sudah menyampaikan tidak setuju atas hasil tersebut.

“Kemarin saya tidak setuju. Ketua Pengkot ya yang baru. Jangan sampai orang tua pada takut ya. Sudah ada kejadian seperti itu malah dijadikan ketua. Nanti saya urus keputusan dari KONI, komunikasi juga mas Alex (pengprov),” ucapnya.

Gibran melanjutkan saat ini tugasnya mengawal anak-anak terutama korban pelecehan tersebut.

“Kalau saya pribadi bukan dari Pemkot ya. Tetapi sebagai salah satu orang tua yang amaknya pernah belajar di dojang,” tuturnya.

Saat ini lanjut Gibran, yang paling penting adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kepercayaan orang tua yang anaknya berlatih Taekwondo.

“Sekarang tugasku mengawal anak-anak. Banyak lho yang menyekolahkan di situ. Ini tanggung jawab moral bukan masalah wali kota atau bukan. Sebagai orang tua yang anaknya juga belajar Taekwondo. Ini tugasku. Makanya raperda perlindungan anak ini harus segera diselesaikan,” tandasnya.

Ketika wartawan bertanya kemungkinan pemilihan ulang, Gibran menyerahkan kewenangan tersebut pada KONI.

“Biar diurus KONI dan pemilik dojang. Intinya.kasis kemarin terus kita kembangkan. Soalnya korban bertambah. Ya memang (ketuanya) jangan itu,” tegasnya lagi.

Gibran juga menyerahkan pemeriksaan kasus pelecehan anak tersebut pada Kapolres. Termasuk kemungkinan upaya melapor ke Polda.