Tak Hanya Beri Pelatihan, PMS Siap Pasarkan Hasil Kain Ecoprint UKM 

oleh
oleh
Eco Print Solo
PMS gelar pelatihan pembuatan kain ecoprint bagi masyarakat Surakarta, Sabtu (11/12) | Foto : Dinda Univet

SOLO, Metta NEWS – Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) bersama Pemerintah Kota Surakarta dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian menyelenggarakan pelatihan pembuatan kain ecoprint, Sabtu (11/12) bertempat di Gedung PMS. 

Peserta pelatihan berjumlah sekitar 35 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan di Solo. Untuk mengikuti kegiatan program dari Bidang III PMS ini para peserta tidak dipungut biaya sama sekali. Bahkan untuk hasil kain dari pelatihan ini dikembalikan pada masing-masing peserta. 

Sekretaris Umum PMS, Idayanti Santosa menjelaskan, salah satu program dari Bidang III PMS adalah memberdayakan masyarakat serta para pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM). 

“Program-program untuk masyarakat ini juga sebagai upaya membantu pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat. Disamping hal tersebut dengan adanya pelatihan ecoprint ini bisa membantu pemerintah untuk menghidupkan UMKM di Solo,” terang Idayanti ketika ditemui di sela-sela kegiatan di Gedung PMS. 

Idayanti menerangkan, PMS dan Disnakerperin tidak hanya memberikan pelatihan namun hasil dari karya kain ecoprint oleh peserta bisa dibantu oleh PMS dalam hal pemasaran. 

“PMS juga bersedia menerima hasil dari mereka. Ini sebagai langkah menambah perekonomian keluarga. Sebagai contoh ibu-ibu yang setiap hari bekerja, sore harinya bisa membuat ecoprint ini, nanti hasilnya bisa kembali ke PMS kami yang akan menjualkan. Sehingga mereka bisa tetap bekerja dan menjadikan kain ecoprint ini sebagai sambilan yang membantu pendapatan,” paparnya. 

PMS memilih memberikan pelatihan ecoprint, menurut Idayanti selain tidak begitu sulit proses pembuatan ecoprint juga menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. 

“Ecoprint ini jadinya seperti kerajinan tangan, handmade yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan kemudian disatukan dengan kain, akan menghasilkan warna-warna yang indah, hampir seperti batik. Bahan-bahannya seperti bunga sakura, daun telang, daun jati, bunga kenikir,” tutur Idayanti. 

Pelatihan berjalan selama 5 jam ini dipandu oleh mentor dari grup Indonesian Scientific Solution Centre (IS2C) Laudato Si Ecoprint Kudus. 

Lewat pelatihan ini, lanjut Idayanti diharapkan peserta bisa menekuni dan meneruskan sendiri dengan menjadikan kain ecoprint sebagai usaha sendiri. 

“PMS akan membantu, misal butuh pemodalan bisa kita konsultasikan, PMS juga membantu menjualkan. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan perekonomian peserta pelatihan terlebih di masa pandemi seperti ini. Ini merupakan upaya PMS meningkatkan sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar,” pungkas Idayanti.