SOLO, Metta NEWS – Hasil surveilans tahap dua yang menyasar ke 29 sekolah di Solo untuk sementara ditemukan 7 siswa Sekolah Dasar (SD) terpapar virus Covid -19 saat kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Murid dari 3 SD tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming menjelaskan meskipun pemerintah sudah menyiapkan rumah isolasi terpusat khusus bagi anak-anak yang terpapar covid tanpa gejala, namun hal tersebut tetap mengikuti izin dari orang tua.
“Orang tua siswa yang positif Covid-19 ini menolak jika anaknya dibawa ke lokasi isoter di Ndalem Priyosuhartan, ya jadinya mereka isoman di rumah. Untuk itu kita galakkan Jogo Tonggo yang mengawasi mereka,” tutur Gibran di Balai Kota solo, Jumat (26/11).
Dari hasil surveilans tersebut, orangtua para siswa yang positif terpapar juga di tracing dan di swab.
“Saat ini tracing masing terus dilakukan di lingkungan keluarga dan sekolah, tapi kemarin kebanyakan hasilnya orang tua negatif semua, tenang saja,” terang Gibran.
Gibran mengungkapkan jika hasil dari tracing tersebut tidak banyak maka PTM akan kembali dilanjutkan.
“Dari hasil tracing ini nanti kita lihat dulu apakah siswa yang terpapar bertambah atau tidak. Kalau hanya sedikit atau tidak bertambah maka kita lakukan assesment, PTM tetap dilanjutkan, tapi kalau sampai terjadi klaster seperti di SD Kristen Manahan dulu ya sementara kita stop dulu PTM nya,” tandasny.
Sementara itu Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan sampai saat ini dirinya belum menerima laporan adanya tambahan kasus dari hasil tracing.
“Ini tracing terus dilakukan dan sekarang belum ada laporan tambahan. Kalau dibandingkan kemarin lebih baik ini yang dulu hampir seratus anak yang terpapar,” jelasnya.
Ketujuh siswa SD yang terpapar Covid-19 tersebut berasal dari SD Cinderejo ada satu siswa, masing-masing sebanyak 3 siswa di SD Beskalan dan SD Semanggi Kidul.