SOLO, Metta NEWS – President Pasoepati Maryadi ‘Gondrong’ berharap tidak ada kejadian nonbar pertandingan Persis saat Laskar Samber Nyowo melakoni pertadingan derby Mataram, Selasa (12/10) malam nanti.
Dirinya mengkonfirmasi bahwa Pasoepati tidak terlibat dalam penyelenggaraan nonbar pertandingan Persis yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Itu bukan dari kita Pasoepati karena lagu-lagu Pasoepati itu lagu Indonesia semua. Mungkin kemarin itu dari Hooligan. Kalau kita janganlah melakukan itu,”ungkap pria yang akrab disapa Gondrong itu pada MettaNews, Selasa (12/10) pagi.
Menurutnya, tindakan nonbar dapat merugikan Kota Solo khususnya sebagai kota yang ditunjuk untuk menyelenggarakan kompetisi Liga 2, karena ada aturan setiap pertandingan Liga 2 digelar tanpa penonton dan tidak boleh nonbar.
“Kita berharap kejadian itu menjadi kejadian terakhir. Kemarin saya sudah dapat kabar LIB sudah memberikan rambu-rambu pada suporter kalau pada bulan Desember sudah boleh nonton di stadion tetapi tidak langsung 100%,”paparnya.
Sementara itu sehari sebelumnya, Kapolresta Surakarta Kombespol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, salah satu kafe di Manahan Kota Surakarta saat ini sedang masuk tahap sidik karena menggelar nonbar pada pertandingan pembukaan.
“Berkasnya saat ini sudah naik pada tahap sidik. Kita kenakan pasal UU wabah penyakit menular dan karantina kesehatan. Sudah ada 9 orang yang kita periksa,”tegasnya.
Kapolres menambahkan, jajaran Polresta Surakarta tidak akan segan-segan menindak tegas segala upaya yang berpotensi mengganggu kamtibmas di Kota Surakarta termasuk nonbar.
“Kita sudah mengundang perwakilan suporter Pasoepati untuk secara bersama menjaga keadaan kondusif di Kota Surakarta. Mereka juga sudah sepakat untuk tidak mengerahkan suporter ke lokasi pertandingan, latihan dan tempat menginap pemain selama gelaran Liga 2 berlangsung,”pungkasnya.