SOLO, MettaNEWS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Kota Surakarta segera berpindah di lokasi baru yang terletak di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Rencananya, bangunan Rutan Solo itu akan menempati lahan seluas 32.000 meter persegi yang terletak di Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.
Kepala Rutan Surakarta, Solichin mengatakan, Rutan baru ini dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pengawasan.
“Rutan Solo yang ada di Jalan Slamet Riyadi ini berada di lahan seluas 9.000 meter persegi. Sedangkan, di lokasi baru yang ada di Tegalgede, Karanganyar menempati lahan seluas 32.000 meter persegi dan dilengkapi dengan teknologi modern,” terang Solichin saat ditemui wartawan, Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, pemindahan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan, serta memenuhi standar bangunan lapas dan rutan sesuai ketentuan nasional.
Pengawasan Berbasis AI dan Fasilitas Canggih
Dikatakan, salah satu inovasi unggulan di Rutan baru ini adalah penggunaan teknologi AI dalam pengawasan. Teknologi ini akan memantau aktivitas penghuni secara real-time dan memberikan peringatan dini jika terdeteksi potensi kerusuhan atau aktivitas mencurigakan.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan, Rutan baru juga dilengkapi dengan water cannon sebagai alat pengurai massa. Fasilitas ini akan memperkuat upaya pengendalian situasi darurat di lingkungan Rutan.
“Kami berupaya supaya rutan lebih aman dan modern, dengan teknologi yang mendukung tugas pengawasan,” ungkap Solichin.
Tak hanya itu, lanjut Solichin, rutan baru ini juga memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibandingkan Rutan lama. Penataan bangunannya mengikuti standar pola bangunan lapas dan rutan nasional, mencakup ruang tahanan yang lebih luas dan nyaman, fasilitas kesehatan yang memadai, ruang pembinaan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan hingga sistem keamanan terpadu berbasis teknologi.
Dengan fasilitas yang lebih modern, Rutan Solo diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan rutan yang aman, manusiawi, dan efisien.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto melakukan pengecekan pada pertengahan Bulan November 2024 lalu.
Dalam pengecekan tersebut, Tejo Harwanto mengatakan, relokasi Rutan Solo ke lokasi baru bertujuan untuk mengatasi masalah over kapasitas. Selain itu, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan penting karena lokasi rutan yang berada di tengah kota.
“Dengan dibangunnya kapasitas yang lebih besar, diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih baik bagi warga binaan, serta menciptakan kondisi yang lebih aman dan manusiawi,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dr. Gun Gun Gunawan juga melakukan pengecekan secara langsung pada awal Bulan Desember 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pembangunan Rutan baru berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.