Pelatihan Ecoprint Pashmina PMS Jadi Peluang Bisnis Rumahan untuk IRT

oleh
PMS
Para ibu rumah tanggs (IRT) antusias mengikuti sesi pelatihan ecoprint on pashmina teknik mengukus lontong di Gedung Pertemuan PMS, Sabtu (22/3/2025) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Sebanyak 31 ibu rumah tangga (IRT) dari berbagai daerah antusias mengikuti pelatihan ecoprint on pashmina yang diadakan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sabtu (22/3/2025) di Gedung Pertemuan PMS.

Henny Eko Atmojo, Ketua Bidang V Divisi Kesenian, Kebudayaan dan Peran Wanita PMS mengatakan mereka berasal dari Karanganyar, Wonogiri dan daerah-daerah lainnya di Soloraya.

“Kegiatan ini bertujuan mengenalkan ecoprint kepada seluruh masyarakat Kota Solo. 31 orang yang ikut, kuotanya 30 tapi membludak banyak jadi supaya maksimal belajarnya, kita akan buka kelas yang berikutnya,” ujar Henny.

Nantinya akan ada kelas-kelas kelanjutan dari seri ecoprint tersebut. Kelas-kelas itu di antaranya teknik ecopounding atau teknik pembuatan ecoprint dengan cara dipukul-pukul di sarung bantal dan ecoprint tas.

“Hari ini yang mengukus lontong. Outputnya semua peserta yang datang langsung praktek hands on. Ada mentornya juga kemudian mereka bisa belajar teknik daun dan bunga mana yang bisa mengeluarkan warna. Supaya mereka bisa praktek lagi latihan di rumah,” terang Henny.

Ecoprint merupakan pelatihan berkelanjutan yang secara konsisten terus diadakan PMS. Hasilnya, beberapa dari peserta mampu menjadikan ecoprint sebagai bisnis rumahan yang menguntungkan.

“Ada yang sudah menjalankan bisnisnya dari rumah jualan via Instagram dan Shopee. Di PMS memang sudah ada binaan ecoprint, harapannya semua pelaku UMKM di rumah bisa semakin ikut giat belajar bisa menghasilkan uang dari rumah,” tandasnya.

Salah satu peserta ecoprint, Fransisca Yuliana ikut berbagi kisahnya dalam mengikuti pelatihan ini. Ia yang telah aktif sejak 2022, kini telah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Ecoprint PMS.

Fransisca bercerita, di tahun 2022 pelatihan ini digelar secara online, namun menurutnya cara ini tidak terlalu efektif.

Online kita tidak bisa merasakan, jadi kain itu harus diperas supaya kering itu kita tidak bisa merasakan. Lain kalau kita datang pelatihan gini kita tahu seberapa keringnya, basahnya seberapa jadi menghindari agar jejak-jejak daun tidak mblobor,” tuturnya.

Kegiatan ini dinilai sebagai sebuah hobi yang menguntungkan bagi para IRT.

“Yang ikut ini bisa jadi hobi terus berjualan kan kebanyakan ibu-ibu jadi bisa mengerjakan di rumah sambil mendapatkan side income, jadi tidak perlu kerja kantoran, momong anak tapi bisa menghasilkan,” kata dia.

Salah satu peserta, Anak Agung Wijayanti Sita Dewi yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Purwodiningratan mengaku senang atas dibukanya pelatihan ecoprint pashmina.

“Cukup bagus untuk masyarakat dan juga menambah pengetahuan tentang ecoprint juga bermanfaat untuk ibu rumah tangga atau bisa disebar luaskan ke masyarakat,” kata dia.

Dia berharap ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini dapat ditularkan ke warga lain.

“Semoga dengan pelatihan ini dapat ditularkan pengetahuan ini dan PMS dapat turun ke kelurahan-kelurahan dan nanti bisa dimanfaatkan,” ujar dia.