SOLO, MettaNEWS – Ratusan pedagang luar daerah seperti Jakarta hingga Medan menjajakan dagangannya di Stadion Manahan Solo pada hari pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48, Sabtu (19/11/2022).
Pedagang aksesoris asal Jakarta, Anang (35) mengatakan ia bersama ratusan pedagang dari luar daerah rela ngemper di Asrama Haji Donohudan Boyolali sejak Kamis (17/11) lalu.
Anang mengaku kedatangannya ke Solo ini untuk mengais rejeki dari ribuan penggembira yang berdatangan saat Muktamar Muhammadiyah berlangsung.
Ia pun nampak sibuk menata dagangan
di jalur lambat area stadion.
Setiap jenis aksesoris Anang menyediakan 500-an pics dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Aksesoris ini dapat berfungsi sebagai bros wanita maupun pin. Bahannya pun berbeda-beda. Ada yang terbuat dari plastik, besi hingga kuningan.
“Saya sudah jualan dari 2018, hari-hari biasa saya jualan di Pondok Haji Jakarta Selatan. Kalau inspirasinya sih dari penyelenggara Muktamar Muhammadiyah ya, mereka pada pakai aksesoris. Terus saya minta izin bikin buat dijual,” terang Anang saat ditemui MettaNEWS, Sabtu (20/11/2022).
Anang gigih menjajakannya dagangannya selama 24 jam. Ia percaya dagangannya laku banyak terlebih Muktamar Muhammadiyah ini kembali digelar secara offline setelah 2 tahun lamanya digelar secara daring.
“Saya nunggu 24 jam di sini karena kan penggembiranya banyak sekali ini. Biasanya kan mereka suka jalan-jalan keluar entah pas siang begini atau malam pas mereka bete di kamar,” terangnya.
Selain di Stadion Manahan, pedagang musiman lain juga tersebar di semua venue Muktamar Muhammadiyah. Sebut saja area Gedung Edutorium Ahmad Dahlan dan Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) maupun De Colomadoe Karanganyar.
“Best seller semua sih ini karena kan selera orang macem-macem. Jadi semua laku InsyaAllah. Teman-teman yang lain juga jualannya kaya gini cuma disebar aja,” tukasnya.
Tak jauh berbeda dengan Anang, Halim juga berasal dari Jakarta. Bedanya Halim menjual boneka unta. Dua ukuran boneka ia jual dengan harga berbeda. Untuk unta kecil baik warna merah muda maupun coklat dibanderol Rp 65.000 sedangkan untuk ukuran besar ia jual Rp 165.000.
“Ini saya jualan boneka unta sendiri, paling beda ini. Ya semoga rejeki saya, karena kan nggak ada orang jualan bineka khas Mesir kaya gini. Saya jualannya dari jam 6 pagi sampai jam 1 siang,” terangnya.
Sama dengan Anang, biasanya Halim menjual boneka unta di Asrama Haji Jakarta Selatan. Halim telah 3 tahun menggeluti profesi ini. Halim (52) membawa 50 pics bonek unta.