
SOLO, MettaNEWS – Buku ImaJIWAktu mempresentasikan karya 10 arsitek Kota Solo yang miliki karya luar biasa dalam menciptakan public space. 10 arsitek ini ialah Astri Resmi Enggarsiwi, Yuli Kristanto, Vanni Yuana, Suhailah Al Huda, Teguh Kurniawan, Metta Kaliyana, Ali Budhi Jatmiko, Dian Ariffianto Budi Susilo, Yoas Wicaksana Dharma Setiawan dan Arie Wibowo Wiwien Prasasti Barada.
Astri Resmi Enggarsiwi merupakan arsitek yang mengusung tema Kala Imaji dan Jiwa Berjumpa. Ia merupakan pemilik Astri Architect and Vastu Design yang beralamatkan Jalan Sutowijoyo Nomor 37 Penumping Laweyan Solo. Salah karyanya di Kota Solo ialah Be Mom “Mom and Kids Specialist Clinic”.
“Arsitek sebisa mungkin menjadi jembatan dalam menterjemahkan desain secara harmonis dengan keinginan owner,” tulis Astri dalam kutipan buku ImaJIWAktu.
Yuli Kristanto, arsitek kelahiran Solo 15 Juli 1976 ini miliki karya bernama Tata Lego dalam Goresan Karya. Ia merupakan pemilik dari Conarch Studio yang beralamatkan Jalan Agung Nomor 8 Debegan, Mojosongo, Jebres Solo. SSalah satu karyanya ialah Real Life Studio Solo yang merupakan rumah kantor (rukan) berkonsep learn, work and play.
“Memainkan komposisi dan proporsi antar massa interlock memberikan makna pada bangunan,” tulis dalam kutipan buku ImaJIWAktu.
Vanni Yuana merupakan arsitek “Kinestik Ruang dari Permainan Modern. Salah satu karyanya yang menonjol ialah coffee shop yang terletakS tak jauh dari Stasiun Solo Balapan, Cold N’ Brew.
“Berkumpul dengan teman-teman yang imajinatif akan membuat imajinasi kita ikut berkembang,” tulis Vanni.
Asa Di Balik Karya 10 Arsitek ImaJIWAktu
Asa Dari Desa. Secuil julukan karya dari arsitek Suhailah Al Huda. Arsitek pembuat MTA Tahfidz Center yang berada di lereng Gunung Lawu Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Pemilik Studio Semai Arsitek yang berada di Jalan Grompol-Jambangan KM 07, Sidorejo, Munggur Kecamatan Mojogedang Karanganyar.
Dua arsitek Teguh Kurniawan dan Metta Kaliyana merupakan sosok karya “Tenun Sinergi Dua Karsa”. Keduanya merupakan pemilik TM Studio Jalan Raya Solo Baru B-8 Langenharjo, Grogol Sukoharjo. Salah satu karya keduanya ialah DJV House, rumah tinggal yang mewah dan hangat Jalan Gandu Nomor 7, Gandu, Sendangtirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Rumah sederhana maupun mewah adalah tempat kita bisa bersama keluarga dan menjadi diri kita apa adanya,” tulis Teguh dan Metta.
Ali Budi Jatmiko “Rima dan Kejujuran Rasa” merupakan pemilik Studio Wuconcept Architects Jalan Bibis Wetan 12A Gilingan Banjarsari Solo. salah satu karyanya ialah EJ House Cluster Parahyangan.
Dian Ariffianto Budi Susilo “Elok Budaya Buah Karya” merupakan pemilik Studio Deesignhandmade. Ia merupakan lulusan Teknis Arsitektur UNS. Salah satu karyanya ialah Rumah YW Bungaraya, Sukoharjo.
“Kita perlu memahami nilai-nilai lokal pada tempat kita akan mendesain,” kata Dian.
Yoas Wicaksono Dharma Setiawan “Garis Hujan Ide Hunian” merupakan pemilik JWRA studio yang menelurkan karya The Laweyan.
“Hidup itu bagai kepingan puzzle yang terangkai sempurna pad satu tujuan,” kata Yoas.
Arie Wibowo “Menghidupkan Nafas Alam” merupakan arsitek pemilik Studio AIR. Salah satu karnya ialah Rumah SAM Ratulangi #03.
“Arsitek sebaiknya mengedukasi owner dengan menunjukkan desain ramah lingkungan,” tulis Arie.
Wiwien Prasasti Barada “Kala Waktu Menjadi Penentu”. Ia merupakan pemilik sekaligus pembuat Studio XT Jalan Arwana Malangiwan, Colomadu, karanganyar.
“Setiap bangunan harus mempunyai keindahan pada fungsi dan isinya. Bukan sekadar pada kulit luarnya,” kata Pras.