Idealisme Arsitek Muda Dalam Bincang Komunitas Arsitektur Event Central Java Archibition 1.0

oleh
Bincang Komunitas Arsitektur
Bincang Komunitas Arsitektur dalam event Central Java Archibition Solo Paragaon Mall, Minggu (12/2/2023) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Event arsitektur Central Java Archibition 1.0 menggelar sesi Bincang Komunitas Arsitektur pada Minggu (12/2/2023) Solo Paragon Mall. Dalam sesi ini ada lima pembicara yang terjun dalam dunia arsitektur.

Lima pembicara tersebut ialah Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Solo, Yunanto Nugroho, Pekalongan Influencer Architects, Hendro Untung Wibowo, Yogyakarta Young Architects Forum, Bondan Prihastomo, Solo Talk Architecture Forum, Yuli Kristanto dan Komunitas Arsitek Semarang, Deni Wahyu Setiawan.

Ketua IAI Kota Solo, Yunanto Nugroho mengatakan Bincang Komunitas Arsitektur menjadi wadah untuk berkumpul bagi mereka yang sudah menjadi arsitek maupun desainer.

“Bincang komunitas itu tempat beroroganisasi dan berkumpul. Untuk teman-teman arsitek yang pingin berkumpul tidak formal. Kalau organisasi IAI kami hanya mewadahi arsitek,” ujar Yunanto kepada MettaNEWS, Minggu (12/2/2023).

Salah satu bahasan Bincang Komunitas ini tentang bagaimana seorang arsitek muda miliki idealisme dalam menciptakan sebuah bangunan. Termasuk dalam aturan bagi para arsitek.

“Anak muda selalu punya idealisme. Arsitek butuh idealisme harus dituntut otopian, yang belum ada kita buat ada. Tapi dengan  konsep, aturan lokal yang tidak mungkin kita tabrak. Sesuatu yang baru tidak ada masalah apapun karya arsitektur tidak ada yang salah yang benar. Ya kita harus meninggalkan arsitektur yang lama,” ujarnya.

Selain Bincang Komunitas adapula sesi seminar workshop, launching buku dan pameran karya 10 arsitek Jawa Tengah, talkshow, demo lab, seminar hingga business meeting.

Dedikasi Arsitektur Membangun Rona Kota

Mitra Pabrik melaunching sebuah buku rangkaian garis karya 10 arsitek Solo bernama ImaJIWAktu dalam event Central Java Archibition 1.0 di Mini Atrium Solo Paragon, Sabtu (11/2/2023).

Founder Mitra Pabrik, Hendra Dwi Chandra mengatakan buku ImaJIWAktu bercerita mengenai bagaimana ide kreatif bisa muncul.

“Pasti arsitek itu punya masa lalu dari waktu ke waktu yang ia alami dan itu menjadi dasar untuk mereka berkreasi,” jelas Hendra kepada Mettanews, Sabtu (11/2/2023).

Hendra menuturkan tiap desainer memiliki imajinasi yang tertuang dalam setiap karya. Karya tersebut menjadi perpaduan antara jiwa dan gaya representasi dari desainer.

“Dari hasil imajinasi tersebut akan menuangkan jiwa dan style desainnya mereka. Jiwa dan stylenya pemilik projek itu seperti apa dan bagaimana keilmuan tersebut tertuang dalam buku itu,” tambahnya.

ImaJIWAktu merupakan akronim dari Imaji Jiwa dan Waktu. Bagaimana suatu proses kreatif muncul karena tiga hal tersebut.