SOLO, MettaNEWS – Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menyampaikan saat ini konsumsi rumah tangga menopang perekonomian nasional.
Teten menyebut dengan 53 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga maka produk lokal harus menguasai pasar.
“Saya optimistis jika angka terus kita pertahankan di atas 50 persen maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa bertahan di atas 5 persen. Insya Allah kita tahun depan bisa tetap bertahan 5,2 persen pertumbuhan ekonomi. Dan ini luar biasa di tengah ekonomi global,” ujar Teten saat acara Media Trip: #FlexingLokal Bareng Google & YouTube di Solo, Sabtu (12/8/2023).
Kondisi ekonomi anggota G20 lanjut Teten hanya 3 negara yang perekonomiannya tumbuh lebih dari 5 persen. Yakni Indonesia, India dan China.
“Dengan kondisi ini sangat penting jika produk lokal menguasai pasar Indonesia. Agar produk luar tidak mendominasi,” tegasnya.
Teten mengatakan pemerintah sendiri sudah menerapkan kebijakan 40 persen APBN harus membeli produk UMKM.
“Nah karena itu, gerakan untuk mendorong masyarakat kita untuk mencintai, membeli, dan mengonsumsi produk lokal ini pahlawan,” kata Teten.
Pada FlexingLokal Bareng Google & YouTube, Teten mengapresiasi para konten kreator. Mereka yang sudah mempromosikan jenama lokal supaya menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia.
“Apalagi saat ini banyak jenama lokal yang cukup bagus. Dengan begitu anak muda tidak lagi cari brand luar tapi lokal yang bagus dan ramah di kantong,” ujarnya.
Posisi Google lanjut Teten juga memperkuat dominasi produk lokal.
Teten bercerita pihaknya juga melibatkan Google bagaimana menyetop baju bekas impor.
“Pemerintah bersama Google memerangi penjual baju bekas impor yang jualan lewat online. Saya juga akan gandeng Google kerja lebih konkrit. Yakni mengerjakan SNI digital pada program Smesco agar kita punya ekosistem digital yang permanen,” jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir di acara itu menambahkan selama ini pemerintah daerah terus melakukan upaya assessment. Mulai dari pemodalan, pembinaan, pelatihan, pemasaran hingga tembus ekspor bagi UMKM lokal.
“UMKM melewati berbagai pengalaman. Mulai dari di usir Satpol PP, ga boleh jualan dulu pas pandemi hingga beralih ke online. Ini ga mudah buat mereka. Tapi mereka bertahan dan berjuang. Hingga saat ini jutaan UMKM tersebut terus berjalan,” ungkapnya.
Untuk mendampingi UMKM ini Ganjar menyebut Kreatif Hub adalah salah satu solusi.
“Sekarang produk UKM ada tuntutan harus standart. Tugas kami untuk mendampingi. Kalau tidak lolos kurasi kami arahkan mereka belajar dulu di Kreatif Hub. Kalau sudah bagus baru meluncur ke e-commerce. Solo ini punya kreatif hub yang keren banget yaitu Solo Teknopark,” tandasnya.
Sementara itu, Director of Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Putri Alam mengatakan kolaborasi dengan pemerintah daerah ini terkait akselerasi digital. Dengan tujuan untuk semakin suksenya UKM Indonesia.
“Selama kurun waktu dari 2015 Google membantu lebih dari 2 juta UKM untuk percepatan atau transformasi digital. Kami juga terus mengembangkan skil UMKM lokal melalui pelatihan-pelatihan untuk terus bertransformasi secara digital,” pungkasnya.