Keji, Pembunuhan Siswi SMP Sukoharjo Pakai Pisau hingga Obeng untuk Akhiri Hidup Korban

oleh
Rekontruksi Pembunuhan Siswi SMP Sukoharjo
Rekontruksi adegan pembunuhan Siswi SMP Sukoharjo yang digelar satreskrim polres Sukoharjo Rabu (8/2/2023) | MettaNEWS/ Kevin Rama

SOLO, MettaNEWS – Penyidik Sat Reskrim Polres Sukoharjo menggelar prarekonstruksi atas kasus pembunuhan siswi SMP Kelas IX, EJR (14) warga Desa Banaran, Grogol, Kabupaten Sukoharjo Rabu (8/2/2023).

EJR yang bekerja menjadi pasangan kencan di aplikasi Mi Chat ini terbunuh oleh Nanang Tri Hartanto (21) lantaran sakit hati. Sakit hati tersebut lantaran nafsu bejat Nanang tak terpenuhi. Kejadian pembunuhan ini terjadi pada Senin (23/1/2023) lalu.

Pada pra-rekonstruksi, Nanang Trihartanto (21), memerankan sebanyak 32 adegan di sebuah lahan kosong di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

“Kita mulai dari tersangka dan korban datang, memarkirkan motor, melakukan beberapa adegan menggunakan pisau dan obeng. Itu sesuai temuan penyidik saat pemeriksaan,” urai Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Teguh Prasetyo usai rekonstruksi, Rabu (8/2/2023).

Tersangka membawa korban, berdalih hendak mencari rokok. Setibanya di lokasi, korban turun dari motor, dan keduanya sempat merokok bersama.

Korban yang menaruh curiga pada tersangka, sempat mengirim pesan singkat dan mengirim peta lokasi (shareloc) melalui WhatsApp kepada pacarnya yang bekerja sebagai satpam.

“Dari yang kita lihat tidak ada cek-cok, hanya merokok bersama. Mungkin korban sudah merasa tidak enak. Pacarnya korban sempat menerima whatsapp yang intinya dia ketakutan, dia ada di tengah sawah gelap, termasuk mengirim posisinya,” ujar Teguh.

Namun ketika ketahuan mengirim pesan, tersangka membekap mulut korban dan mengeluarkan sebilah pisau. Tersangka kemudian menusuk di bagian dada sebanyak tiga kali. Pisau yang digunakan tersangka kemudian patah.

Tersangka juga sekuat tenaga tersangka memukul korban sebanyak empat kali yang mengenai pipi kiri, dagu kiri, leher tengah, dan telinga kanan.

Korban yang masih sanggup berdiri, mencoba melarikan diri ke arah timur. Korban juga sempat memberikan perlawanan dengan mencakar wajah tersangka hingga mengalami luka lecet. Tersangka yang emosi, kemudian membanting korban, dan mencekik korban.

Melihat korban sudah tak berdaya, Nanang kemudian mengambil obeng dari motor dan menusukkannya sebanyak lima kali di bagian leher dan satu kali di bagian pipi.

Ia juga mengambil kembali uang sebesar Rp600.000 yang tadinya untuk membayar jasa korban dan juga handphone milik korban.

Kemudian tersangka menyeret korban ke semak- semak dan meninggalkan korban.

Pembunuhan Siswi SMP Sukoharjo, Polisi Temukan Bukti Baru

Dalam pra-rekonstruksi yang telah tergelar kepolisian Sukoharjo menemukan beberapa bukti baru dari adegan yang telah berlangsung.

“Tadi kita temukan bukti baru yakni patahan pisau. Saat olah TKP awal, kita baru menemukan gagang pisaunya. Pagi ini dari keterangan warga sekitar menemukan patahan pisau, yang tertutup dengan batu,” ujar Kasatreskrim.

Dari kronologi kejadian, pertemuan korban dan tersangka bermula dari pesan Mi Chat. Keduanya sempat bertemu dan berencana menginap di sebuah hotel di Kecamatan Kartasura. Namun sesampainya di lokasi, tersangka berdalih hotel yang dimaksud penuh. Tersangka lantas mengajak korban ke indekosnya dan melakukan hubungan intim.

Korban yang merasa durasi waktunya sudah habis, tak mau melanjutkan melayani pelaku. Hal itu membuat pelaku emosi, karena sudah membayar sesuai perjanjian sebesar Rp600 ribu.

Pelaku kemudian mengiming-imingi korban akan mengantarkan ke Sukoharjo, dan memberikan uang tambahan. Hal itu merupakan modus tersangka untuk menghabisi korban.

Tersangka lantas melarikan diri, namun polisi berhasil menangkap kurang dari 24 jam. Tersangka tertangkap Sidoharjo, Jawa Timur. Atas perbuatannya, tersangka terancam pasal berlapis dengan pidana maksimal seumur hidup atau pidana mati.